![Image result for Mengapa Ramadhan Begitu Spesial?](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgw2o7524oG4GmLCKnB4GpyJfcaUFX49dnnJNIGdSicxGsyf1byqOXk9RzLuze-uQ6TyerM5sIg7LSbvkP_A7nK22fnwXeCKPRqt5BUsIvRY1nYIQ6_axcEXiSFFCOy6WHHHLYNa0DX7WFL/s320/Keutamaan+Bulan+Suci+Ramadhan.jpg)
Romadhon adalah bulan kesembilan
dari tahun Hijriah. Bentuk jamaknya adalah Romadhonat atau Armida. Menurut
pengertian bahasa, Romadhon berarti panas
yang sangat. Orang-orang Arab sengaja menggunakan nama ini untuk bula yang
kesembilan karena pada momen ini padang pasir terasa sangat panas oleh terik
matahari.
Ummat Islam dianjurkan untuk
memuliakan bulan Romadhon karena banyaknya peristiwa besar dalam sejarah Islam
yang terjadi di bulan ini. Di antara peristiwa bernilai historic tinggi itu
adalah: Pertama, diturunkannya
Al-Qur’an yang menjadi kitab suci ummat Islam. Wahyu kudus ini turun dari Lauh
Mahfudz ke Baitul Izzah di langit secara keseluruhan saat Lailatul Qodar di
malam Romadhon. Kemudian Al-Qur’an dihantarkan oleh malaikat Jibril AS atas
perintah ALLooh SWT kepada Baginda Rosul SAW secara berangsur-angsur,
disinkronkan dengan sejumlah peristiwa yang dialami Baginda Nabi SAW.
Peristiwa kedua adalah Perang
Badar Kubro yang dimenangkan secara telak oleh kaum muslimin yang dipimpin
langsung oleh Baginda RosuuluLLooh SAW. Kemenangan ini mendongkrak moril kaum
muslimin yang sebelumnya hanya dipandang sebelah mata oleh para musuh, terutama
kaum kafir Quroisy. Berkat perang Badar, musuh mulai memperhitungkan kekuatan
Islam.
Peristiwa ketiga adalah
berlangsungnya Fathu Makkah atau penaklukan kota Mekkah oleh kaum Muslimin.
Peristiwa ini menegaskan legitimasi Baginda Nabi SAW sebagai Rosul yang akan
menundukkan dunia Arab dan menerangi alam semesta dengan hidayah Islam. Dalam
momen bersejarah ini. Baginda Nabi SAW sempat menghancurkan berhala-berhala di
sekitar Ka’bah yang menjadi symbol superioritas kaum kafir Quroisy.
Keempat, diangkatnya Nabi Muchammad SAW sebagai utusan ALLooh SWT ketika
beliau sedang berkholwat di Gua Hiro. Ditahbiskannya Baginda Nabi SAW sebagai
pembawa risalah adalah momen yang sangat bersejarah. Sejak itu beliau memikul
amanah untuk menyampaikan agama Islam kepada ummat manusia yang sedang berada
dalam kejahiliahan. Dengan diutusnya beliau, maka cahaya hidayah telah terbit
untuk segera mengenyahkan gelapnya kekafiran.
Selain menjadi momen bernilai
sejarah tinggi, Romadhon patut diagungkan karena menjadi bulan yang memberikan
banyak fadhilah bagi ummat Islam. Fadhilah pertama, adanya Lailatul Qodar yang
memiliki nilai lebih baik dari 1000 bulan. Barangsiapa beribadah kepada ALLooh
SWT di malam itu, maka seperti itu beribadah selama 1000 bulan di waktu
lainnya. Sebagian ulama berpendapat bahwa Lailatul Qodar tersembunyi di seluruh
malam Romadhon. Sebagian ulama yang lain mengemukakan bahwa Lailatul Qodar
berpindah-pindah di malam-malam bulan Romadhon dan tidak bisa ditetapkan pada
malam tertentu.
Fadhilah kedua, dilimpahkannya
pahala yang sangat besar terhadap orang yang beribadah dan beramal sholeh di
bulan ini. Dalam salah satu hadits, Baginda Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa mendekatkan diri kepada ALLooh
SWT di bulan Romadhon dengan satu ibadah fardhu, maka nilainya sama dengan 70
ibadah fardhu di bulan yang lain. Barangsiapa mendekatkan diri kepada ALLooh
SWT di bulan Romadhon dengan satu ibadah sunnah, maka nilainya setara dengan
satu ibadah fardhu yang ia laksanakan di bulan lain.”
Fadhilah ketiga, dibukanya pintu
surga dan ditutupnya pintu neraka. Baginda RosuuluLLooh SAW bersabda, “Pada bulan Romadhon ini pintu-pintu neraka
ditutup, pintu-pintu surga dibuka, dan setan-setan dibelenggu. Malaikat
berseru, “Hai pecinta kebaikan bergembiralah. Hai orang yang suka berbuat
jahat, berhentilah hingga berakhirnya bulan Romadhon.” [HR. Imam Achmad dan
Imam Nasaa’i]
Fadhilah keempat, Romadhon
menjadi kafarot (penebus) dosa-dosa sampai Romadhon berikutnya. Baginda Nabi
SAW bersabda, “Sholat lima waktu, Jumat ke Jumat, dan Romadhon ke Romadhon
adalah kafarot diantaranya selama tidak melakukan dosa-dosa besar.” [HR. Imam
Muslim]
Nilai Romadhon
Keistimewaan Romadhon juga bisa
dilihat dari begitu banyaknya gelar yang disematkan kepadanya. Gelar yang
banyak itu menunjukkan kelebihan Romadhon disbanding bulan-bulan lainnya dalam
kalender Hijriah. Gelar yag pertama adalah syahruLLooh
atau bulan ALLooh. Digelari demikian karena ALLooh memberi pahala besar bagi
orang yang melakukan kebaikan di dalam Romadhon. Orang yang melaksanakan ibadah
puasa akan memperoleh pahala secara langsung dari ALLooh SWT, seperti yang
disebutkan di dalam hadits qudsi riwayat Sayyidina Abu Huroiroh RA yang
berbunyi, “Tiap-tiap amal anak Adam
adalah untuk dirinya sendiri kecuali puasa. Puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri
yang akan membalasnya. Puasa adalah perisai, oleh karena itu apabila seseorang
sedang berpuasa hendaknya tidak mengucapkan kata-kata kotor dan keji yang
membangkitkan syahwat.”
Kedua, syahrui alaa’I yang berarti bulan penuh limpahan nikmat dan
Rochmah. Baginda Nabi SAW bersabda, “Awal
bulan Romadhon adalah Rochmah, pertengahannya adalah ampunan, dan akhirnya
adalah pembebasan dari neraka.”
Ketiga, syahr Al-Qur’an atau bulan diturunkannya Al-Qur’an. ALLooh SWT
berfirman:
“Bulan Romadhon, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang haq dan yang bathil)…” [Al-Baqoroh: 185]
Keempat adalah syahr an-Najah, yakni bulan penyelamatan
dan pembebasan dari neraka. Baginda Nabi SAW bersabda, “Dan ALLooh telah menetapkan (orang-orang yang) dibebaskan dari siksa
neraka, dan hal itu terjadi pada setiap malam (Romadhon).” [HR. Imam
Tirmidzi dan Imam Ibnu Maajah]
Kelima, syahr al-jud atau bulan kedermawanan. Disebut begitu karena di
bulan ini kaum muslimin dianjurkan untuk lebih banyak memberikan bantuan kepada
kaum fakir miskin. Diriwayatkan bahwa Baginda Nabi SAW sangat murah hati dalam
perbuatan baik dan para sahabat mengibaratkan sikap itu lebih cepat daripada
hembusan angina yang kencang. Khusus memasuki bulan Romadhon, beliau menjadi
pribadi yang lebih dermawan daripada di bulan-bulan lainnya.
Keenam, syahrul muwasah yang berarti bulan memberikan pertolongan kepada
orang-orang yang membutuhkan pertolongan. Ketujuh, syahrut tilawah atau bulan untuk membaca Al-Qur’an. Sayyidina
AbduLLooh bin Mas’ud berkata bahwa RosuuluLLooh SAW pernah bersabda, “Siapa yang membaca satu huruf dari
KitabuLLooh, maka ia akan mendapatkan satu kebaikan yang nilainya sama dengan
10 kali ganjaran (pahala). Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf, tetapi
alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” [HR. Imam Tirmidziy]
Khusus di bulan Romadhon, membaca satu huruf bukan lagi diganjar satu kebaikan,
akan tetapi banyak kebaikan.
Kedelapan, syahrul shobri atau bulan kesabaran. Disebut begitu karena di bulan
Romadhon kaum muslimin dilatih untuk bersabar menjalani puasa dengan ikhlas
hati. Mulai fajar terbit sampai terbenam matahari mereka diharuskan menahan
diri dari lapar dan haus serta menghindari perbuatan cela yang bisa
menggugurkan pahala puasa. Kesembilan, syahrur
Rochmah atau bulan Rochmah. Dikatakan begitu karena bulan ini merupakan
waktu dilimpahkannya Rochmah ALLooh kepada hamba-hamba yang beriman. Kesepuluh,
Syahrus shiyam atau bulan puasa.
Gelar ini diberikan karena di bulan ini ummat Islam diwajibkan menjalani puasa
yang menjadi rukun Islam yang keempat. Kesebelas, Syahrul Id atau bulan yang sesudahnya diiringi dengan Hari Raya.
Masih banyak lagi gelar bulan
Romadhon yang intinya mengagungkan bulan yang sakral itu. Walhasil, Romadhon
merupakan momen special yang tidak boleh dilewatkan begitu saja oleh kaum
muslimin. Orang-orang yang memiliki makrifat tahu betul betapa bernilainya
Romadhon sehingga mereka berharap seluruh bulan dalam setahun adalah Romadhon…
No comments:
Post a Comment