Wednesday, 1 May 2019

Mengapa Romadhon Begitu Spesial?


Image result for Mengapa Ramadhan Begitu Spesial?Tak lama lagi kita akan memasuki bulan suci Romadhon yang senantiasa dirindukan kaum muslimin. Di bulan ini syiar Islam terasa begitu hingar-bingar di berbagai tempat. Tadarus, tarawih dan buka puasa menyemarakkan masjid-masjid yang di bulan-bulan Romadhon merupakan bulan yang special dibanding bulan-bulan lainnya sepanjang tahun.

Romadhon adalah bulan kesembilan dari tahun Hijriah. Bentuk jamaknya adalah Romadhonat atau Armida. Menurut pengertian bahasa, Romadhon berarti panas yang sangat. Orang-orang Arab sengaja menggunakan nama ini untuk bula yang kesembilan karena pada momen ini padang pasir terasa sangat panas oleh terik matahari.

Ummat Islam dianjurkan untuk memuliakan bulan Romadhon karena banyaknya peristiwa besar dalam sejarah Islam yang terjadi di bulan ini. Di antara peristiwa bernilai historic tinggi itu adalah: Pertama, diturunkannya Al-Qur’an yang menjadi kitab suci ummat Islam. Wahyu kudus ini turun dari Lauh Mahfudz ke Baitul Izzah di langit secara keseluruhan saat Lailatul Qodar di malam Romadhon. Kemudian Al-Qur’an dihantarkan oleh malaikat Jibril AS atas perintah ALLooh SWT kepada Baginda Rosul SAW secara berangsur-angsur, disinkronkan dengan sejumlah peristiwa yang dialami Baginda Nabi SAW.

Peristiwa kedua adalah Perang Badar Kubro yang dimenangkan secara telak oleh kaum muslimin yang dipimpin langsung oleh Baginda RosuuluLLooh SAW. Kemenangan ini mendongkrak moril kaum muslimin yang sebelumnya hanya dipandang sebelah mata oleh para musuh, terutama kaum kafir Quroisy. Berkat perang Badar, musuh mulai memperhitungkan kekuatan Islam.

Peristiwa ketiga adalah berlangsungnya Fathu Makkah atau penaklukan kota Mekkah oleh kaum Muslimin. Peristiwa ini menegaskan legitimasi Baginda Nabi SAW sebagai Rosul yang akan menundukkan dunia Arab dan menerangi alam semesta dengan hidayah Islam. Dalam momen bersejarah ini. Baginda Nabi SAW sempat menghancurkan berhala-berhala di sekitar Ka’bah yang menjadi symbol superioritas kaum kafir Quroisy.

  Keempat, diangkatnya Nabi Muchammad SAW sebagai utusan ALLooh SWT ketika beliau sedang berkholwat di Gua Hiro. Ditahbiskannya Baginda Nabi SAW sebagai pembawa risalah adalah momen yang sangat bersejarah. Sejak itu beliau memikul amanah untuk menyampaikan agama Islam kepada ummat manusia yang sedang berada dalam kejahiliahan. Dengan diutusnya beliau, maka cahaya hidayah telah terbit untuk segera mengenyahkan gelapnya kekafiran.

Selain menjadi momen bernilai sejarah tinggi, Romadhon patut diagungkan karena menjadi bulan yang memberikan banyak fadhilah bagi ummat Islam. Fadhilah pertama, adanya Lailatul Qodar yang memiliki nilai lebih baik dari 1000 bulan. Barangsiapa beribadah kepada ALLooh SWT di malam itu, maka seperti itu beribadah selama 1000 bulan di waktu lainnya. Sebagian ulama berpendapat bahwa Lailatul Qodar tersembunyi di seluruh malam Romadhon. Sebagian ulama yang lain mengemukakan bahwa Lailatul Qodar berpindah-pindah di malam-malam bulan Romadhon dan tidak bisa ditetapkan pada malam tertentu.

Fadhilah kedua, dilimpahkannya pahala yang sangat besar terhadap orang yang beribadah dan beramal sholeh di bulan ini. Dalam salah satu hadits, Baginda Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa mendekatkan diri kepada ALLooh SWT di bulan Romadhon dengan satu ibadah fardhu, maka nilainya sama dengan 70 ibadah fardhu di bulan yang lain. Barangsiapa mendekatkan diri kepada ALLooh SWT di bulan Romadhon dengan satu ibadah sunnah, maka nilainya setara dengan satu ibadah fardhu yang ia laksanakan di bulan lain.”

Fadhilah ketiga, dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka. Baginda RosuuluLLooh SAW bersabda, “Pada bulan Romadhon ini pintu-pintu neraka ditutup, pintu-pintu surga dibuka, dan setan-setan dibelenggu. Malaikat berseru, “Hai pecinta kebaikan bergembiralah. Hai orang yang suka berbuat jahat, berhentilah hingga berakhirnya bulan Romadhon.” [HR. Imam Achmad dan Imam Nasaa’i]

Fadhilah keempat, Romadhon menjadi kafarot (penebus) dosa-dosa sampai Romadhon berikutnya. Baginda Nabi SAW bersabda, “Sholat lima waktu, Jumat ke Jumat, dan Romadhon ke Romadhon adalah kafarot diantaranya selama tidak melakukan dosa-dosa besar.” [HR. Imam Muslim]

Nilai Romadhon
Keistimewaan Romadhon juga bisa dilihat dari begitu banyaknya gelar yang disematkan kepadanya. Gelar yang banyak itu menunjukkan kelebihan Romadhon disbanding bulan-bulan lainnya dalam kalender Hijriah. Gelar yag pertama adalah syahruLLooh atau bulan ALLooh. Digelari demikian karena ALLooh memberi pahala besar bagi orang yang melakukan kebaikan di dalam Romadhon. Orang yang melaksanakan ibadah puasa akan memperoleh pahala secara langsung dari ALLooh SWT, seperti yang disebutkan di dalam hadits qudsi riwayat Sayyidina Abu Huroiroh RA yang berbunyi, “Tiap-tiap amal anak Adam adalah untuk dirinya sendiri kecuali puasa. Puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Puasa adalah perisai, oleh karena itu apabila seseorang sedang berpuasa hendaknya tidak mengucapkan kata-kata kotor dan keji yang membangkitkan syahwat.”

Kedua, syahrui alaa’I yang berarti bulan penuh limpahan nikmat dan Rochmah. Baginda Nabi SAW bersabda, “Awal bulan Romadhon adalah Rochmah, pertengahannya adalah ampunan, dan akhirnya adalah pembebasan dari neraka.”

Ketiga, syahr Al-Qur’an atau bulan diturunkannya Al-Qur’an. ALLooh SWT berfirman:
“Bulan Romadhon, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil)…” [Al-Baqoroh: 185]

Keempat adalah syahr an-Najah, yakni bulan penyelamatan dan pembebasan dari neraka. Baginda Nabi SAW bersabda, “Dan ALLooh telah menetapkan (orang-orang yang) dibebaskan dari siksa neraka, dan hal itu terjadi pada setiap malam (Romadhon).” [HR. Imam Tirmidzi dan Imam Ibnu Maajah]

Kelima, syahr al-jud atau bulan kedermawanan. Disebut begitu karena di bulan ini kaum muslimin dianjurkan untuk lebih banyak memberikan bantuan kepada kaum fakir miskin. Diriwayatkan bahwa Baginda Nabi SAW sangat murah hati dalam perbuatan baik dan para sahabat mengibaratkan sikap itu lebih cepat daripada hembusan angina yang kencang. Khusus memasuki bulan Romadhon, beliau menjadi pribadi yang lebih dermawan daripada di bulan-bulan lainnya.

Keenam, syahrul muwasah yang berarti bulan memberikan pertolongan kepada orang-orang yang membutuhkan pertolongan. Ketujuh, syahrut tilawah atau bulan untuk membaca Al-Qur’an. Sayyidina AbduLLooh bin Mas’ud berkata bahwa RosuuluLLooh SAW pernah bersabda, “Siapa yang membaca satu huruf dari KitabuLLooh, maka ia akan mendapatkan satu kebaikan yang nilainya sama dengan 10 kali ganjaran (pahala). Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” [HR. Imam Tirmidziy] Khusus di bulan Romadhon, membaca satu huruf bukan lagi diganjar satu kebaikan, akan tetapi banyak kebaikan.

Kedelapan, syahrul shobri atau bulan kesabaran. Disebut begitu karena di bulan Romadhon kaum muslimin dilatih untuk bersabar menjalani puasa dengan ikhlas hati. Mulai fajar terbit sampai terbenam matahari mereka diharuskan menahan diri dari lapar dan haus serta menghindari perbuatan cela yang bisa menggugurkan pahala puasa. Kesembilan, syahrur Rochmah atau bulan Rochmah. Dikatakan begitu karena bulan ini merupakan waktu dilimpahkannya Rochmah ALLooh kepada hamba-hamba yang beriman. Kesepuluh, Syahrus shiyam atau bulan puasa. Gelar ini diberikan karena di bulan ini ummat Islam diwajibkan menjalani puasa yang menjadi rukun Islam yang keempat. Kesebelas, Syahrul Id atau bulan yang sesudahnya diiringi dengan Hari Raya.

Masih banyak lagi gelar bulan Romadhon yang intinya mengagungkan bulan yang sakral itu. Walhasil, Romadhon merupakan momen special yang tidak boleh dilewatkan begitu saja oleh kaum muslimin. Orang-orang yang memiliki makrifat tahu betul betapa bernilainya Romadhon sehingga mereka berharap seluruh bulan dalam setahun adalah Romadhon…

No comments:

Post a Comment