Monday, 13 May 2019

Kesunnahan-Kesunnahan di dalam Puasa dan di Bulan Romadhon


Hasil gambar untuk Kesunnahan-Kesunnahan di dalam Puasa dan di Bulan Ramadhan:
1.       Segera berbuka puasa ketika sudah yakin masuk Maghrib. Berbeda jika masih ragu-ragu, maka wajib untuk berhati-hati dengan mengakhirkan berbuka hingga yakin sudah masuk maghrib.
2.       Sahur, meskipun dengan seteguk air. Waktu sahur mulai dari tengah malam.
3.       Mengakhirkan sahur namun tidak terlalu mendekati shubuh. Sunnah untuk berhenti makan makanan sebelum fajar dengan jarak yang cukup untuk membaca 50 ayat (1/4 jam).
Sebagaimana yang diungkapkan penyusun Shofwatu Az-Zubad:
“Ketika yakin masuk maghrib, disunnahkan segera berbuka, sedangkan untuk sahur sebaliknya (sunnah mengakhirkan).”
4.       Berbuka dengan kurma basah dengan jumlah ganjil. Jika tidak ada, maka dengan kurma yadam, lalu kurma kering, lalu air Zam-Zam, lalu air, lalu hulwun, kemudian halwa.
Hulwun adalah makanan manis yang tidak diproses dengan api seperti madu dan anggur.
Halwa adalah makanan manis yang diproses dengan api.
Urutan ini telah diungkapkan sebagian ulama dalam sebuah nadhom:
“Mulai dari kurma basah, lalu kurma yadam, lalu kurma kering lalu zamzam, lalu air putih, hulwun, kemudian halwa, maka bagimu untuk berbuka.”
5.       Membaca doa berbuka, yaitu:
ALLoohummal laka shumtu wabika amantu wa ‘ala rizqika afthortu dzahabadzh dzhomau wabtalatil ‘uruuqu watsabatal ajru insyaaALLooh, AlchamduliLLaahil ladzii a’aananiy fashumtu warozaqoniy fa afthortu. ALLoohumma inniy as-aluka birochmatikal laity wasi’at kulla syaiin an taghfiroliy”
“Yaa ALLooh, hanya karena-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, dan dengan rizqi-Mu aku berbuka. Dahaga telah hilang, urat-urat telah terpenuhi dan pahala telah menjadi tetap, jika ALLooh menghendaki. Segala puji bagi ALLooh, Tuhan yang telah memberi pertolongan padaku sehingga aku bisa berpuasa, dan telah memberi rizqi padaku sehingga aku bisa berbuka. Yaa ALLooh, dengan perantara Rochmat-Mu yang menyeluruh ke seluruh sesuatu, sesungguhnya aku memohon pada-Mu agar Engkau mengampuniku.”
Dan berdoa apa saja yang dikehendaki.
6.       Memberi jamuan berbuka, karena hal ini mengandung pahala yang sangat besar.
7.       Mandi jinabat sebelum fajar karena menghindari perselisihan di antara ulama, dan supaya dalam keadaan suci sejak awal berpuasa.
8.       Mandi setiap malam di bulan Romadhon setelah waktu Maghrib, agar semangat dan segar saat beribadah di malam hari.
9.       Melaksanakan sholat tarawih sejak malam pertama hingga akhir Romadhon. Nabi Muchammad SAW bersabda: “Barangsiapa yang melakukan ibadah di bulan Romadhon karena iman dan mengharap Ridho ALLooh, maka seluruh dosa yang telah ia lakukan akan diampuni oleh ALLooh.”
Yang dimaksud dengan beribadah itu adalah sholat tarawih.
10.   Sangat dianjurkan untuk melaksanakan sholat witir. Sholat witir di bulan Romadhon memiliki tiga keistimewaan:
a.       Sunnah dilaksanakan dengan berjama’ah.
b.      Sunnah mengeraskan suara.
c.       Menurut pendapat mu’tamad, sunnah membaca doa qunut di separuh kedua dari bulan Romadhon.
11.   Memperbanyak membaca Al-Qur’an dengan merenungkan maknanya. Dalam sebuah Atsar disebutkan: “Romadhon adalah bulan Al-Qur’an.”
12.   Memperbanyak sholat sunnah seperti sholat Rowatib, Dhucha, Tasbih dan sholat Awwabin.
13.   Memperbanyak amal sholeh seperti sedekah, silaturrochim, menghadiri majlis ilmu, I’tikaf, umroh, menghadap ALLooh (dengan menjaga hati dan anggota badan) dan membaca doa-doa yang diriwayatkan dari RosuuluLLooh SAW.
14.   Berusaha menemukan Lailatul Qodar di sepuluh hari terakhir terutama di hari-hari ganjilnya.
15.   Berusaha berbuka dengan barang yang halal sebagaimana yang diungkapkan oleh Imam AbduLLooh ibn Husain ibn Thohir dalam kitabnya Hidayah Ash-Shodiq:
Berbukalah dengan barang halal, wahai orang yang mencari kesempurnaan.”
16.   Tausi’ah (melonggarkan nafkah) pada keluarga.
17.   Meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat dan saling mencaci. Jika ada orang yang mencaci, maka ingatlah di dalam hati bahwa sesungguhnya dirinya sedang berpuasa.

WALLOOHU A’LAM BISH SHOWAAB

No comments:

Post a Comment