Wednesday, 15 May 2019

Permasalahan-Permasalahan yang Sering Terjadi di dalam Puasa


1.                Ketika anak kecil telah baligh, musafir telah mukim atau orang sakit telah sembuh dalam keadaan berpuasa, maka haram bagi mereka membatalkan puasa dan wajib menyempurnakannya.

2.                Ketika wanita haidh dan nifas telah suci, orang gila telah sembuh atau orang kafir masuk Islam di siang hari bulan Ramadhan, maka sunnah bagi mereka untuk menahan diri dari segala yang membatalkan puasa. Tidak wajib mengqodho’ bagi orang gila yang sudah sembuh dan orang kafir yang masuk Islam.


3.                Wajib bagi orang murtad untuk mengqodho’ puasa yang ditinggalkan saat murtad meskipun saat itu ia gila.

Hasil gambar untuk masih makan sahur saat adzan subuh4.                Kesalahan fatal yang banyak dilakukan oleh orang-orang adalah bergegas minum saat mendengar adzan Shubuh, karena mereka berkeyakinan bahwa diperbolehkan minum selama muadzin masih adzan, padahal hal itu tidak diperbolehkan. Bagi yang melakukannya, maka puasanya batal, dan wajib mengqodho’ jika puasa yang dilakukan adalah puasa fardhu, karena seorang muadzin tidak melaksanakan adzan kecuali telah terbit fajar, sehingga minum saat adzan itu sama saja dengan minum saat terbitnya fajar, hal ini mereka lakukan tidak lain karena bodoh dan tidak ada satupun ulama yang memperbolehkan hal ini.


5.                Ketika seseorang meninggal dunia dan mempunyai tanggungan qodho’ puasa Romadhon atau kafarot padahal ia mampu melaksanakan saat masih hidup, maka bagi wali (kerabat) diperbolehkan untuk melaksanakan puasa atas nama mayit, atau mengeluarkan makanan satu mud untuk setiap harinya.

6.                Diperbolehkan, membatalkan puasa sunnah meskipun tanpa udzur. Dan tidak diperbolehkan membatalkan puasa wajib ketika tidak ada udzur, baik puasa Romadhon, qodho’ Romadhon, nadzar atau puasa-puasa wajib lainnya.


7.                Haram menyambung puasa dua hari atau lebih tanpa disela-selai hal-hal yang membatalkan puasa.

8.                Wajib segera mengqodho’ puasa fardhu jika membatalkannya (tidak melaksanakannya) tanpa ada udzur. Dan tidak wajib segera (boleh ditunda) mengqodho’ jika ditinggalkan karena ada udzur, seperti bepergian, sakit atau lupa niat.


9.                Ketika melihat orang yang berpuasa sedang makan di siang hari, maka jika dzhohir keadaan orang tersebut adalah orang yang bertaqwa kepada ALLooh SWT, maka sunnah untuk mengingatkannya. Jika sosok dzhohir orang tersebut ceroboh di dalam urusan agama, maka wajib diingatkan.

WALLOOHU A’LAM BISH SHOWAAB

No comments:

Post a Comment