Monday, 7 October 2019

Berapa Persen Sholat yang Diterima ALLooh?


Image result for Berapa Persen Shalat yang Diterima ALLah?Sholat merupakan ibadah yang paling utama bagi ummat Islam. Namun, kenyataannya masih banyak ummat Islam yang belum mau melaksanakan sholat. Sementara, yang sudah melaksanakan sholat, juga masih banyak yang sholatnya menggugurkan kewajiban. Banyak di antara kita ketika sholat tidak memperhatikan adab dan kualitas sholatnya.

Perlu kita sadari, bahwa sholat merupakan ibadah yang sangat spesial. Karena dengan sholat kita sedang menghadap Raja Diraja, Sang Pemilik alam semesta.

Dzat Yang Maha Agung. Mari kita renungkan, bagaimana keadaan kita ketika melaksanakan sholat. Sudahkah kita menyadari dengan segenap jiwa raga, kepada siapa kita menghadap ketika sholat.

Ketika kita akan menghadap pejabat kita mempersiapkan diri sedemikian rupa. Pakaian dipilih yang paling baik. Sebelum waktu pertemuan sudah bersiap-siap. Kita takut membuat pejabat yang akan ditemui kecewa. Atau kita tidak ingin ditolak oleh pejabat tersebut.

Lalu bagaimana dengan pertemuan dengan Sang Serba Maha. Kita sering kali menyepelekan pertemuan agung dalam sholat. Pakaian seadanya, kadang kusut dan kurang patut.

Lalu dalam melaksanakan sholat, kita sering melakukan sekenanya. Kurang memperhatikan sunnah-sunnah dan adab-adab yang menjadi syarat kesempurnaan sholat. Sekaligus menjadi syarat diterimanya sholat oleh ALLooh SWT.

Keagungan ALLooh SWT mestinya hadir dan berada di hati kita. Dengan begitu, kita tidak akan main-main dalam melaksanakan sholat. Bukankah tidak ada orang yang bermain-main saat menghadap dan berbicara dengan seorang raja atau presiden.

Dalam sholat seseorang menghadap ALLooh, Maha Raja yang Maha Suci Maha Sempurna Maha Kuasa Maha Agung, Maha Mulia dan Maha Segalanya.

Khusyu’ berarti hadirnya hati di hadapan ALLooh SWT, sambil mengkonsentrasikan hati agar benar-benar merasa dekat kepada ALLooh SWT.

Sholat kondisi seperti ini akan membuat hati tenang, gerakan-gerakan thuma’ninah, serta menjaga adab di hadapan ALLooh Yang Maha Agung. Dengan demikian, kita insyaaALLooh bisa menjaga konsentrasi terhadap apa yang kita ucapkan dan yang kita lakukan dalam sholat dari awal sampai akhir.

Jauh dari was-was dan pemikiran duniawi. Ini merupakan ruhnya sholat. Sholat yang tidak ada kekhusyukan adalah sholat yang tidak ada ruhnya.

Bandingkan dengan kita, saat sholat pikiran kita melayang kemana-mana. Wajahnya menghadap ka’bah, tapi hati dan pikirannya entah kemana.

Padahal RosuuluLLooh SAW telah memberikan peringatan, bahwa banyak ummat manusia yang tidak mendapat pahala sholatnya.

Ia hanya mendapat kepayahan dan keletihan. RosuuluLLooh SAW bersabda: “Betapa banyak orang yang mengerjakan sholat namun ia hanya mendapatkan lelah dan capek dari sholatnya itu.” [HR. Imam Ad-Daromiy, Imam Achmad dan Imam Ibnu Majah]

RosuuluLLooh SAW bersabda, “Sesungguhnya seseorang hamba selesai dari sholatnya dan dia tidak mendapatkan dari sholatnya kecuali sepersepuluhnya, sepersembilannya, seperdelapannya, sepertujuhnya, seperenamnya, seperlimanya, seperempatnya, atau setengahnya.” [Musykilul Atsar]

Demikian pula, disebutkan dalam riwayat yang lain. Sholat yang akan diterima ALLooh adalah bagian sholat yang dia ingat atau sadari.

Bisa saha hanya 80%, 50%, 20%, bahkan hanya 5% saja. Sebagaimana dawuh kanjeng Nabi SAW, “Sungguh seorang hamba sholat dengan satu sholat, tidak ditulis baginya (pahala) seperenam atau sepersepuluhnya. Namun sholatnya ditulis apa yang dipahaminya.” [Hilyatul Auliya’]

Beliau juga bersabda, “Seorang hamba tidak mendapatkan bagian sholat kecuali bagian yang dia berakal pada mengerjakannya.”

Misalnya ketika sujud saja dia mengingat ALLooh SWT, maka pahala yang diterimanya adalah pahala untuk sujud, misal dalam melaksanakan sholat hanya khusyu’ saat ruku’, maka pahala yang didapat adalah pahala ruku’ saja.

Salah satu upaya agar sholat kita menjadi utuh pahalanya adalah dengan melaksanakan sholat berjamaa’ah.

WALLOOHU A’LAM BISH SHOWAAB

No comments:

Post a Comment