![Image result for Berapa Persen Shalat yang Diterima ALLah?](https://cdns.klimg.com/dream.co.id/resized/640x320/news/2017/03/15/52793/5-tanda-ibadah-sholat-diterima-170315s.jpg)
Perlu kita sadari, bahwa sholat
merupakan ibadah yang sangat spesial. Karena dengan sholat kita sedang
menghadap Raja Diraja, Sang Pemilik alam semesta.
Dzat Yang Maha Agung. Mari kita
renungkan, bagaimana keadaan kita ketika melaksanakan sholat. Sudahkah kita
menyadari dengan segenap jiwa raga, kepada siapa kita menghadap ketika sholat.
Ketika kita akan menghadap
pejabat kita mempersiapkan diri sedemikian rupa. Pakaian dipilih yang paling
baik. Sebelum waktu pertemuan sudah bersiap-siap. Kita takut membuat pejabat
yang akan ditemui kecewa. Atau kita tidak ingin ditolak oleh pejabat tersebut.
Lalu bagaimana dengan pertemuan
dengan Sang Serba Maha. Kita sering kali menyepelekan pertemuan agung dalam
sholat. Pakaian seadanya, kadang kusut dan kurang patut.
Lalu dalam melaksanakan sholat,
kita sering melakukan sekenanya. Kurang memperhatikan sunnah-sunnah dan
adab-adab yang menjadi syarat kesempurnaan sholat. Sekaligus menjadi syarat
diterimanya sholat oleh ALLooh SWT.
Keagungan ALLooh SWT mestinya
hadir dan berada di hati kita. Dengan begitu, kita tidak akan main-main dalam
melaksanakan sholat. Bukankah tidak ada orang yang bermain-main saat menghadap
dan berbicara dengan seorang raja atau presiden.
Dalam sholat seseorang menghadap
ALLooh, Maha Raja yang Maha Suci Maha Sempurna Maha Kuasa Maha Agung, Maha
Mulia dan Maha Segalanya.
Khusyu’ berarti hadirnya hati di
hadapan ALLooh SWT, sambil mengkonsentrasikan hati agar benar-benar merasa
dekat kepada ALLooh SWT.
Sholat kondisi seperti ini akan
membuat hati tenang, gerakan-gerakan thuma’ninah, serta menjaga adab di hadapan
ALLooh Yang Maha Agung. Dengan demikian, kita insyaaALLooh bisa menjaga
konsentrasi terhadap apa yang kita ucapkan dan yang kita lakukan dalam sholat
dari awal sampai akhir.
Jauh dari was-was dan pemikiran
duniawi. Ini merupakan ruhnya sholat. Sholat yang tidak ada kekhusyukan adalah
sholat yang tidak ada ruhnya.
Bandingkan dengan kita, saat
sholat pikiran kita melayang kemana-mana. Wajahnya menghadap ka’bah, tapi hati
dan pikirannya entah kemana.
Padahal RosuuluLLooh SAW telah
memberikan peringatan, bahwa banyak ummat manusia yang tidak mendapat pahala
sholatnya.
Ia hanya mendapat kepayahan dan
keletihan. RosuuluLLooh SAW bersabda: “Betapa
banyak orang yang mengerjakan sholat namun ia hanya mendapatkan lelah dan capek
dari sholatnya itu.” [HR. Imam Ad-Daromiy, Imam Achmad dan Imam Ibnu Majah]
RosuuluLLooh SAW bersabda, “Sesungguhnya seseorang hamba selesai dari
sholatnya dan dia tidak mendapatkan dari sholatnya kecuali sepersepuluhnya,
sepersembilannya, seperdelapannya, sepertujuhnya, seperenamnya, seperlimanya,
seperempatnya, atau setengahnya.” [Musykilul Atsar]
Demikian pula, disebutkan dalam
riwayat yang lain. Sholat yang akan diterima ALLooh adalah bagian sholat yang
dia ingat atau sadari.
Bisa saha hanya 80%, 50%, 20%,
bahkan hanya 5% saja. Sebagaimana dawuh kanjeng Nabi SAW, “Sungguh seorang hamba sholat dengan satu sholat, tidak ditulis baginya
(pahala) seperenam atau sepersepuluhnya. Namun sholatnya ditulis apa yang
dipahaminya.” [Hilyatul Auliya’]
Beliau juga bersabda, “Seorang hamba tidak mendapatkan bagian
sholat kecuali bagian yang dia berakal pada mengerjakannya.”
Misalnya ketika sujud saja dia
mengingat ALLooh SWT, maka pahala yang diterimanya adalah pahala untuk sujud,
misal dalam melaksanakan sholat hanya khusyu’ saat ruku’, maka pahala yang
didapat adalah pahala ruku’ saja.
Salah satu upaya agar sholat kita
menjadi utuh pahalanya adalah dengan melaksanakan sholat berjamaa’ah.
WALLOOHU A’LAM BISH SHOWAAB
No comments:
Post a Comment