Hidayah ALLooh bisa
turun di mana saja, kapan saja, kepada siapa saja, dan hampir selalu turun
kepada orang-orang yang menggunakan pengenalannya kepada Tuhan, Yang Maha
Pencipta.
![Image result for prof william brown masuk islam](https://www.karteldakwah.com/wp-content/uploads/2018/12/tumbuhan-bertasbih.png)
Itu juga yang di
alami oleh Profesor William Brown, yang masuk Islam saat menemukan sesuatu yang
mungkin ummat Islam sendiri tak melihatnya langsung namun hal itu tertulis di
dalam Al-Qur’an. Prof. William menemukan tumbuhan yang bertasbih.\
Kabar keislaman
Prof. William mulai tercium khalayak, diawali oleh artikel dalam sebuah makalah
sains terkenal, Journal of Plant Molecular Biologies, yang mengungkapkan
hasil penelitian yang dilakukan para ilmuwan Amerika Serikat mengenai suara
halus yang tidak bisa didengar oleh teling biasa (ultrasonik), yang keluar dari
tumbuhan. Suara tersebut berhasil disimpan dan direkam menggunakan alat perekam
canggih.
FENOMENA
MENCENGANGKAN
Selama hampir tiga
tahun para ilmu meneliti fenomena yang mencengangkan itu dan berhasil
menganalisis denyutan atau detak suara tersebut sehingga menjadi isyarat-isyarat
yang bersifat cahaya elektrik (kahrudhahiyah) dengan sebuah alat yang bernama Oscilloscope.
Akhirnya para ilmuwan tersebut bisa menyaksikan denyutan cahaya elektrik itu
berulang lebih dari 1000 kali dalam satu detik.
Prof. William
Brown, yang memimpin para pakar sains untuk mengkaji fenomena tersebut,
mengisyaratkan setelah dicapainya hasil bahwasanya tidak ada penafsiran ilmiah
atas fenomena tersebut. Padahal seperti diakui oleh profesor, pihaknya telah
menyerahkan hasil penelitian mereka kepada universitas-universitas serta
pusat-pusat kajian di Amerika juga Eropa, akan tetapi semuanya tidak sanggup
menafsirkan fenomena itu, bahkan semuanya tercengang, tidak tahu harus
berkomentar apa.
Pada kesempatan
terakhir, fenomena tersebut dihadapkan dan dikaji oleh para pakar dari
Britania, dan di antara mereka ada seorang ilmuwan Muslim yang berasal dari
India. Setelah lima hari mengadakan penelitian dan pengkajian, ternyata ilmuwan
dari Inggris tersebut angkat tangan. Namun sang ilmuwan muslim tersebut mengatakan,
“ Kami ummat Islam tahu tafsir dan makna dari fenomena ini, bahkan semenjak
1400 tahun yang lalu.”
Tidaklah suara
denyutan itu melainkan lafadz ALLooh (nama ALLooh Azza wa Jalla) sebagaimana
tampak dalam Oscilloscope. Maka
keheningan dan keheranan luar biasa menghiasi aula tempat para ilmuwan muslim
tersebut berbicara.
SubhanaLLooh, Maha
Suci ALLooh, ini adalah salah satu keajaiban dari sekian banyak keajaiban agama
yang haq ini. Segala sesuatu bertasbih menggunakan nama ALLooh Azza wa
Jalla.
Akhirnya orang yang
bertanggung jawab terhadap penelitian itu, Prof. William Brown, menemui ilmuwan
muslim untuk mendiskusikan ihwal agama yang dibawa oleh seorang nabi yang ummi
(tidak bisa baca tulis) sebelum 1400 tahun yang lalu tentang fenomena ini.
Maka ilmuwan
tersebut pun menerangkan kepadanya perihal Islam.
Lewat alat perekam
itu, getaran ultrasonik kemudian diubah menjadi gelombang eletrikoptik yang
bisa ditampilkan ke layar monitor. Dengan teknologi ini pula, getaran
ultrasonik tersebut bisa dibaca dan dipahami, karena suara yang terekam menjadi
terlihat pada layar monitor dalam bentuk rangkaian garis.
BENTUK LAFADZ
ALLOOH
Para ilmuwan ini
lalu membawa hasil penemuan mereka kehadapan tim peneliti Inggris, yang salah
seorangnya adalah peneliti muslim itu. Sungguh mengejutkan, karena ternyata
getaran halus ultrasonik yang ditransfer dari alat perekam menggambarkan
garis-garis yang membentuk lafadz ALLooh dalam tulisan Arab, di layar.
Para ilmuwan
Inggris itu terkagum-kagum dengan apa yang mereka saksikan.
Peneliti muslim
tersebut lalu mengatakan, temuan itu sesuai dengan keyakinan kaum muslimin
sejak 1400 tahun yang lalu. Para ilmuwan AS dan tim penelitian Inggris yang
mendengar ucapan itu lalu memintanya untuk menjelaskan lebih dalam maksud yan g dikatakannya.
Sang peneliti
muslim kemudian membaca ayat dalam Al-Qur’an, yang maknanya: “Bertasbih
kepada ALLooh langit yang tujuh, bumi dan segala yang di dalamnya. Dan tidak
ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti
tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun, lagi Maha Pengampun.” [QS.
Al-Isro’ ayat 44]
Setelah menjelaskan
ihwal Islam dan ayat tersebut, sang peniliti muslim memberikan hadiah berupa
mushhaf Al-Qur’an dan terjemahannya ke Prof. William Brown, pemimpin penelitian
tersebut.
Beberapa hari
setelah peristiwa itu, Prof. William Brown berceramah di Universitas Carnegie
Mellon, Amerika Serikat. Ia mengatakan, “Dalam hidupku, aku belum pernah
menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekun pekerjaan ini, dan tidak
ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup
menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemukan
kejadian alam yang biasa menafsirkannya. Satu-satunya tafsir yang bisa kita
temukan ada dalam Al-Qur’an. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku
selain mengucapkan Syahadatain,” ujar Prof. William Brown tenang dan
mendalam.
Sang profesor telah
mengumumkan ke-Islam-annya di hadapan hadirin yang sedang terperangah.
Dan sejak itu
seluruh dunia tahu secara pasti bahwa Prof. William Brown telah menjadi pemeluk
agama yang haq, yang tidak ada keraguan pada agama tersebut, serta selaras
dengan logika dan ilmu pengetahuan alam.
#JejakMuallaf
No comments:
Post a Comment