Saturday, 29 February 2020

Getaran Tumbuhan Hantarkan Keimanan


Hidayah ALLooh bisa turun di mana saja, kapan saja, kepada siapa saja, dan hampir selalu turun kepada orang-orang yang menggunakan pengenalannya kepada Tuhan, Yang Maha Pencipta.

Image result for prof william brown masuk islamMereka yang cenderung kepada kebenaran akan mengikuti hati nuraninya, tunduk kepada agama al-haq. Sedang mereka yang menolak hidayah menyembunyikan kebenaran itu dari qalbunya.

Itu juga yang di alami oleh Profesor William Brown, yang masuk Islam saat menemukan sesuatu yang mungkin ummat Islam sendiri tak melihatnya langsung namun hal itu tertulis di dalam Al-Qur’an. Prof. William menemukan tumbuhan yang bertasbih.\

Kabar keislaman Prof. William mulai tercium khalayak, diawali oleh artikel dalam sebuah makalah sains terkenal, Journal of Plant Molecular Biologies, yang mengungkapkan hasil penelitian yang dilakukan para ilmuwan Amerika Serikat mengenai suara halus yang tidak bisa didengar oleh teling biasa (ultrasonik), yang keluar dari tumbuhan. Suara tersebut berhasil disimpan dan direkam menggunakan alat perekam canggih.

FENOMENA MENCENGANGKAN
Selama hampir tiga tahun para ilmu meneliti fenomena yang mencengangkan itu dan berhasil menganalisis denyutan atau detak suara tersebut sehingga menjadi isyarat-isyarat yang bersifat cahaya elektrik (kahrudhahiyah) dengan sebuah alat yang bernama Oscilloscope. Akhirnya para ilmuwan tersebut bisa menyaksikan denyutan cahaya elektrik itu berulang lebih dari 1000 kali dalam satu detik.

Prof. William Brown, yang memimpin para pakar sains untuk mengkaji fenomena tersebut, mengisyaratkan setelah dicapainya hasil bahwasanya tidak ada penafsiran ilmiah atas fenomena tersebut. Padahal seperti diakui oleh profesor, pihaknya telah menyerahkan hasil penelitian mereka kepada universitas-universitas serta pusat-pusat kajian di Amerika juga Eropa, akan tetapi semuanya tidak sanggup menafsirkan fenomena itu, bahkan semuanya tercengang, tidak tahu harus berkomentar apa.

Pada kesempatan terakhir, fenomena tersebut dihadapkan dan dikaji oleh para pakar dari Britania, dan di antara mereka ada seorang ilmuwan Muslim yang berasal dari India. Setelah lima hari mengadakan penelitian dan pengkajian, ternyata ilmuwan dari Inggris tersebut angkat tangan. Namun sang ilmuwan muslim tersebut mengatakan, “ Kami ummat Islam tahu tafsir dan makna dari fenomena ini, bahkan semenjak 1400 tahun yang lalu.”

Tidaklah suara denyutan itu melainkan lafadz ALLooh (nama ALLooh Azza wa Jalla) sebagaimana tampak  dalam Oscilloscope. Maka keheningan dan keheranan luar biasa menghiasi aula tempat para ilmuwan muslim tersebut berbicara.

SubhanaLLooh, Maha Suci ALLooh, ini adalah salah satu keajaiban dari sekian banyak keajaiban agama yang haq ini. Segala sesuatu bertasbih menggunakan nama ALLooh Azza wa Jalla.

Akhirnya orang yang bertanggung jawab terhadap penelitian itu, Prof. William Brown, menemui ilmuwan muslim untuk mendiskusikan ihwal agama yang dibawa oleh seorang nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) sebelum 1400 tahun yang lalu tentang fenomena ini.

Maka ilmuwan tersebut pun menerangkan kepadanya perihal Islam.

Lewat alat perekam itu, getaran ultrasonik kemudian diubah menjadi gelombang eletrikoptik yang bisa ditampilkan ke layar monitor. Dengan teknologi ini pula, getaran ultrasonik tersebut bisa dibaca dan dipahami, karena suara yang terekam menjadi terlihat pada layar monitor dalam bentuk rangkaian garis.

BENTUK LAFADZ ALLOOH
Para ilmuwan ini lalu membawa hasil penemuan mereka kehadapan tim peneliti Inggris, yang salah seorangnya adalah peneliti muslim itu. Sungguh mengejutkan, karena ternyata getaran halus ultrasonik yang ditransfer dari alat perekam menggambarkan garis-garis yang membentuk lafadz ALLooh dalam tulisan Arab, di layar.

Para ilmuwan Inggris itu terkagum-kagum dengan apa yang mereka saksikan.

Peneliti muslim tersebut lalu mengatakan, temuan itu sesuai dengan keyakinan kaum muslimin sejak 1400 tahun yang lalu. Para ilmuwan AS dan tim penelitian Inggris yang mendengar ucapan itu lalu memintanya untuk menjelaskan lebih dalam maksud yan  g dikatakannya.

Sang peneliti muslim kemudian membaca ayat dalam Al-Qur’an, yang maknanya: “Bertasbih kepada ALLooh langit yang tujuh, bumi dan segala yang di dalamnya. Dan tidak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun, lagi Maha Pengampun.” [QS. Al-Isro’ ayat 44]

Setelah menjelaskan ihwal Islam dan ayat tersebut, sang peniliti muslim memberikan hadiah berupa mushhaf Al-Qur’an dan terjemahannya ke Prof. William Brown, pemimpin penelitian tersebut.

Beberapa hari setelah peristiwa itu, Prof. William Brown berceramah di Universitas Carnegie Mellon, Amerika Serikat. Ia mengatakan, “Dalam hidupku, aku belum pernah menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekun pekerjaan ini, dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang biasa menafsirkannya. Satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan ada dalam Al-Qur’an. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan Syahadatain,” ujar Prof. William Brown tenang dan mendalam.

Sang profesor telah mengumumkan ke-Islam-annya di hadapan hadirin yang sedang terperangah.

Dan sejak itu seluruh dunia tahu secara pasti bahwa Prof. William Brown telah menjadi pemeluk agama yang haq, yang tidak ada keraguan pada agama tersebut, serta selaras dengan logika dan ilmu pengetahuan alam.

#JejakMuallaf

No comments:

Post a Comment