Tiba-tiba
RosuuluLLooh SAW diserang kantuk hanya dalam sekejap saja. Kemudian beliau
mendongakkan kepala seraya bersabda, “Bergembiralah wahai Abu Bakar. Inilah
Jibril yang datang di atas gulungan-gulungan debu.” Dalam riwayat Muchammad
bin Ishaq disebutkan : “RosuuluLLooh SAW bersabda, bergembiralah wahai Abu
Bakar. Telah datang pertolongan ALLooh SWT kepadamu. Inilah Jibril yang datang
sambil memegang tali kekang kuda yang ditungganginya di atas gulungan-gulungan
debu.”
Kemudian
RosuuluLLooh SAW keluar dari pintu tenda, melompat dari sana dengan mengenakan
baju besi, seraya membaca ayat, “Sayuhzamu al-jam’u wa yuwalluuna ad-dubur” artinya
“Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang.” [QS.
Al-Qomar: 45]
Kemudian beliau
memungut segenggam pasir lalu mendekat ke arah pasukan Quroisy, sembari
bersabda, “Wajah-wajah yang buruk.” Kemudian beliau menaburkan pasir itu
ke wajah-wajah mereka. Sehingga tak seorang pun orang musyrik melainkan matanya
atau tengkuknya atau mulutnya pasti terkena pasir itu. Tentang hal ini ALLooh
SWT menurukan ayat, “Dan, bukan kamu yang melempar tatkala kamu melempar,
tetapi ALLooh-lah yang melempar.” [QS. Al-Anfal: 17]
SERANGAN BALIK
Pada saat itu
beliau mengeluarkan perintah pamungkas kepada pasukan Muslimin agar mengadakan
serangan balik, seraya bersabda, “Kokohkanlah!” lalu beliau memompa
semangat mereka untuk terus berperang, dengan bersabda, “Demi diri Muchammad
yang ada di tangan-Nya, tidaklah seseorang diantara mereka berperang pada hari
ini, berperang dengan sabar, mengharap keridhoan ALLooh, maju terus pantang
mundur, melainkan ALLooh SWT memasukkannya ke dalam surga.” Beliau
membangkitkan mereka lagi, “Bangkitlah menuju surga, yang luasnya seluas
langit dan bumi.”
Pada saat itu
tiba-tiba Al-Umair bin Al-Hammam berkata, bakhin! Bakhin!, “Apa yang
membuatmu berkata bakhin bakhin?” tanya beliau. “Tidak, demi ALLooh
wahai RosuuluLLooh ini hanya sekadar harapan agar aku termasuk penghuninya.” Beliau
menjawab, “Sesungguhnya engkau memang termasuk penghuninya.”
Dia mengeluarkan
beberapa kurma dari tabungnya lalu memakan sebagian. Namun dia segera
melemparkan sambil berkata, “Jika aku masih hidup dan masih memakan kurmaku
ini, maka ini adalah kehidupan yang amat lama.” Kemudian dia menyerbu musuh
hingga terbunuh. Pada saat itu Auf bin Al-Harits juga bertanya kepada beliau, “Wahai
RosuuluLLooh, apa yang membuat Robb tersenyum terhadap hamba-Nya?” beliau
menjawab, “Jika dia menjulurkan tangannya ke tengah pasukan musuh tanpa
mengenakan baju besi.” Maka seketika itu Auf melepaskan baju besi yang
dikenakannya lalu melemparkannya begitu saja. Kemudian dia memungut pedang dan
menyerang musuh hingga terbunuh.
Kemudian beliau
mengeluarkan perintah agar mengadakan serangan balik. Sebab serangan musuh
tidak lagi gencar dan semangat mereka sudah mengendor.
Langkah bijak ini ternyata sangat ampun untuk
mengkokohkan posisi pasukan Muslimin.
Setelah mendapat
perintah untuk menyerang, maka mereka pun melancarkan serangan secara serentak
dan gencar, mencerai beraikan barisan musuh hingga jatuh korban bergelimpangan
di pihak musuh.
Semangat mereka
semakin berkobar setelah melihat RosuuluLLooh SAW terjun ke kancah sambil
mengenakan baju besi perangnya dan berteriak dengan suara lantang membacakan
ayat, “Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke
belakang.”
Orang-orang muslim
bertempur hebat dengan bantuan para malaikat. Disebutkan dalam riwayat Ibnu
Sa’ad dari Ikrimah, dia berkata: “Pada saat itu ada kepala orang musyrik
yang terkulai, tanpa diketahui siapa yang telah membabatnya. Ada pula tangan
yang putus, tanpa diketahui siapa yang membabatnya.”
Ibnu Abbas berkata,
“Tatkala seseorang dari pasukan Muslimin berusaha keras menghabisi salah
seorang musyrikin di hadapannya, tiba-tiba ia mendengar suara lecutan cambuk di
atasnya dan suara seorang penunggan kuda yang berkata, ‘majulah terus wahai
Haizum! Lalu orang muslimin itu memandang orang musyrik di hadapannya yang
sudah terjerembab. Seorang Anshor yang melihat kejadian ini menuturkannya
kepada RosuuluLLooh SAW.’ Maka beliau bersabda, ‘engkau benar. Itulah
pertolongan dari langit yang ketiga.’”
Abu Dawud Al-Mazini
berkata, “Selagi aku mengejar salah seorang dari musyrikin untuk menebasnya,
tiba-tiba kepalanya sudah tertebas sebelum pedangku mengenainya. Aku sadar
bahwa rupanya dia telah dibunuh seseorang selain diriku.”
Ada seorang Anshor
yang datang membawa Al-Abbas bin Abdul Muththolib sebagai tawanan. Al Abbas
berkata, “Demi ALLooh, bukan orang ini yang tadi menawanku. Tadi aku ditawan
seorang laki-laki botak yang wajahnya sangat tampan menunggu seekor kuda yang
gagah. Aku tidak pernah melihatnya ada di tengah-tengah mereka.” Orang
Anshor itu menyahut, “Akulah yang telah menawannya wahai RosuuluLLooh.” Beliau
bersabda, “Diamlah kau, karena ALLooh SWt telah membantumu dengan seorang
malaikat yang mulia.”
IBLIS TUNGGANG
LANGGANG
Setelah melihat apa
yang dialami orang-orang musyrik tatkala berhadapan dengan pasukan Muslimin
yang dibantu para malaikat, maka seorang iblis yang berbentuk Suroqoh bin Malik
bin Ju’syum yang semenjak semula memang menyertai pasukan Quroisy, segera
beranjak untuk melarikan diri dari kancah peperangan. Al Harits bin Hisyam yang
melihat gelagatnya itu hendak memegangnya. Tentu saja dia mengira iblis itu
benar-benar Suroqoh, “mau kemana kau Suroqoh?” tanya Al-Harits. “Bukankah
engkau pernah berkata bahwa engkau akan menjadi pendukung kami dan tidak akan
meninggalkan kami?” namun iblis itu memukul dada Al-Harits hingga membuatnya
terjengkang.
Kemudian Suroqoh
menjawab, “sesungguhnya aku telah melihat apa yang tidak kalian lihat.
Sesungguhnya aku takut kepada ALLooh. Siksaan ALLooh benar-benar amat pedih.”
Setelah itu dia lari dan menceburkan dirinya ke laut.
KEKALAHAN TELAK
Tanda-tanda
kegagalan dan kebimbangan mulai merebak di barisan orang-orang musyrik. Sudah
cukup banyak korban yang jatuh karena serangan orang-orang muslim yang gencar.
Pertempuran mulai mendekati masa akhir. Tidak sedikit orang-orang musyrik yang
lebih suka lari dan mundur dari kancah pertempuran. Sehingga hal ini semakin
memudahkan orang-orang muslim untuk menawan dan menghabisi lawan. Maka
lengkaplah sudah kekalahan orang-orang musyrik.
No comments:
Post a Comment