Wednesday, 12 February 2020

Pertempuran Hebat Para Malaikat


Image result for haizum kuda perang malaikat jibrilTiba-tiba RosuuluLLooh SAW diserang kantuk hanya dalam sekejap saja. Kemudian beliau mendongakkan kepala seraya bersabda, “Bergembiralah wahai Abu Bakar. Inilah Jibril yang datang di atas gulungan-gulungan debu.” Dalam riwayat Muchammad bin Ishaq disebutkan : “RosuuluLLooh SAW bersabda, bergembiralah wahai Abu Bakar. Telah datang pertolongan ALLooh SWT kepadamu. Inilah Jibril yang datang sambil memegang tali kekang kuda yang ditungganginya di atas gulungan-gulungan debu.”

Kemudian RosuuluLLooh SAW keluar dari pintu tenda, melompat dari sana dengan mengenakan baju besi, seraya membaca ayat, “Sayuhzamu al-jam’u wa yuwalluuna ad-dubur” artinya “Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang.” [QS. Al-Qomar: 45]

Kemudian beliau memungut segenggam pasir lalu mendekat ke arah pasukan Quroisy, sembari bersabda, “Wajah-wajah yang buruk.” Kemudian beliau menaburkan pasir itu ke wajah-wajah mereka. Sehingga tak seorang pun orang musyrik melainkan matanya atau tengkuknya atau mulutnya pasti terkena pasir itu. Tentang hal ini ALLooh SWT menurukan ayat, “Dan, bukan kamu yang melempar tatkala kamu melempar, tetapi ALLooh-lah yang melempar.” [QS. Al-Anfal: 17]

SERANGAN BALIK
Pada saat itu beliau mengeluarkan perintah pamungkas kepada pasukan Muslimin agar mengadakan serangan balik, seraya bersabda, “Kokohkanlah!” lalu beliau memompa semangat mereka untuk terus berperang, dengan bersabda, “Demi diri Muchammad yang ada di tangan-Nya, tidaklah seseorang diantara mereka berperang pada hari ini, berperang dengan sabar, mengharap keridhoan ALLooh, maju terus pantang mundur, melainkan ALLooh SWT memasukkannya ke dalam surga.” Beliau membangkitkan mereka lagi, “Bangkitlah menuju surga, yang luasnya seluas langit dan bumi.”

Pada saat itu tiba-tiba Al-Umair bin Al-Hammam berkata, bakhin! Bakhin!, “Apa yang membuatmu berkata bakhin bakhin?” tanya beliau. “Tidak, demi ALLooh wahai RosuuluLLooh ini hanya sekadar harapan agar aku termasuk penghuninya.” Beliau menjawab, “Sesungguhnya engkau memang termasuk penghuninya.”

Dia mengeluarkan beberapa kurma dari tabungnya lalu memakan sebagian. Namun dia segera melemparkan sambil berkata, “Jika aku masih hidup dan masih memakan kurmaku ini, maka ini adalah kehidupan yang amat lama.” Kemudian dia menyerbu musuh hingga terbunuh. Pada saat itu Auf bin Al-Harits juga bertanya kepada beliau, “Wahai RosuuluLLooh, apa yang membuat Robb tersenyum terhadap hamba-Nya?” beliau menjawab, “Jika dia menjulurkan tangannya ke tengah pasukan musuh tanpa mengenakan baju besi.” Maka seketika itu Auf melepaskan baju besi yang dikenakannya lalu melemparkannya begitu saja. Kemudian dia memungut pedang dan menyerang musuh hingga terbunuh.

Kemudian beliau mengeluarkan perintah agar mengadakan serangan balik. Sebab serangan musuh tidak lagi gencar dan semangat mereka sudah mengendor.

Langkah  bijak ini ternyata sangat ampun untuk mengkokohkan posisi pasukan Muslimin.

Setelah mendapat perintah untuk menyerang, maka mereka pun melancarkan serangan secara serentak dan gencar, mencerai beraikan barisan musuh hingga jatuh korban bergelimpangan di pihak musuh.

Semangat mereka semakin berkobar setelah melihat RosuuluLLooh SAW terjun ke kancah sambil mengenakan baju besi perangnya dan berteriak dengan suara lantang membacakan ayat, “Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang.”

Orang-orang muslim bertempur hebat dengan bantuan para malaikat. Disebutkan dalam riwayat Ibnu Sa’ad dari Ikrimah, dia berkata: “Pada saat itu ada kepala orang musyrik yang terkulai, tanpa diketahui siapa yang telah membabatnya. Ada pula tangan yang putus, tanpa diketahui siapa yang membabatnya.”

Ibnu Abbas berkata, “Tatkala seseorang dari pasukan Muslimin berusaha keras menghabisi salah seorang musyrikin di hadapannya, tiba-tiba ia mendengar suara lecutan cambuk di atasnya dan suara seorang penunggan kuda yang berkata, ‘majulah terus wahai Haizum! Lalu orang muslimin itu memandang orang musyrik di hadapannya yang sudah terjerembab. Seorang Anshor yang melihat kejadian ini menuturkannya kepada RosuuluLLooh SAW.’ Maka beliau bersabda, ‘engkau benar. Itulah pertolongan dari langit yang ketiga.’”

Abu Dawud Al-Mazini berkata, “Selagi aku mengejar salah seorang dari musyrikin untuk menebasnya, tiba-tiba kepalanya sudah tertebas sebelum pedangku mengenainya. Aku sadar bahwa rupanya dia telah dibunuh seseorang selain diriku.”

Ada seorang Anshor yang datang membawa Al-Abbas bin Abdul Muththolib sebagai tawanan. Al Abbas berkata, “Demi ALLooh, bukan orang ini yang tadi menawanku. Tadi aku ditawan seorang laki-laki botak yang wajahnya sangat tampan menunggu seekor kuda yang gagah. Aku tidak pernah melihatnya ada di tengah-tengah mereka.” Orang Anshor itu menyahut, “Akulah yang telah menawannya wahai RosuuluLLooh.” Beliau bersabda, “Diamlah kau, karena ALLooh SWt telah membantumu dengan seorang malaikat yang mulia.”

IBLIS TUNGGANG LANGGANG
Setelah melihat apa yang dialami orang-orang musyrik tatkala berhadapan dengan pasukan Muslimin yang dibantu para malaikat, maka seorang iblis yang berbentuk Suroqoh bin Malik bin Ju’syum yang semenjak semula memang menyertai pasukan Quroisy, segera beranjak untuk melarikan diri dari kancah peperangan. Al Harits bin Hisyam yang melihat gelagatnya itu hendak memegangnya. Tentu saja dia mengira iblis itu benar-benar Suroqoh, “mau kemana kau Suroqoh?” tanya Al-Harits. “Bukankah engkau pernah berkata bahwa engkau akan menjadi pendukung kami dan tidak akan meninggalkan kami?” namun iblis itu memukul dada Al-Harits hingga membuatnya terjengkang.

Kemudian Suroqoh menjawab, “sesungguhnya aku telah melihat apa yang tidak kalian lihat. Sesungguhnya aku takut kepada ALLooh. Siksaan ALLooh benar-benar amat pedih.” Setelah itu dia lari dan menceburkan dirinya ke laut.

KEKALAHAN TELAK
Tanda-tanda kegagalan dan kebimbangan mulai merebak di barisan orang-orang musyrik. Sudah cukup banyak korban yang jatuh karena serangan orang-orang muslim yang gencar. Pertempuran mulai mendekati masa akhir. Tidak sedikit orang-orang musyrik yang lebih suka lari dan mundur dari kancah pertempuran. Sehingga hal ini semakin memudahkan orang-orang muslim untuk menawan dan menghabisi lawan. Maka lengkaplah sudah kekalahan orang-orang musyrik.



No comments:

Post a Comment