Saturday, 29 February 2020

Getaran Tumbuhan Hantarkan Keimanan


Hidayah ALLooh bisa turun di mana saja, kapan saja, kepada siapa saja, dan hampir selalu turun kepada orang-orang yang menggunakan pengenalannya kepada Tuhan, Yang Maha Pencipta.

Image result for prof william brown masuk islamMereka yang cenderung kepada kebenaran akan mengikuti hati nuraninya, tunduk kepada agama al-haq. Sedang mereka yang menolak hidayah menyembunyikan kebenaran itu dari qalbunya.

Itu juga yang di alami oleh Profesor William Brown, yang masuk Islam saat menemukan sesuatu yang mungkin ummat Islam sendiri tak melihatnya langsung namun hal itu tertulis di dalam Al-Qur’an. Prof. William menemukan tumbuhan yang bertasbih.\

Kabar keislaman Prof. William mulai tercium khalayak, diawali oleh artikel dalam sebuah makalah sains terkenal, Journal of Plant Molecular Biologies, yang mengungkapkan hasil penelitian yang dilakukan para ilmuwan Amerika Serikat mengenai suara halus yang tidak bisa didengar oleh teling biasa (ultrasonik), yang keluar dari tumbuhan. Suara tersebut berhasil disimpan dan direkam menggunakan alat perekam canggih.

FENOMENA MENCENGANGKAN
Selama hampir tiga tahun para ilmu meneliti fenomena yang mencengangkan itu dan berhasil menganalisis denyutan atau detak suara tersebut sehingga menjadi isyarat-isyarat yang bersifat cahaya elektrik (kahrudhahiyah) dengan sebuah alat yang bernama Oscilloscope. Akhirnya para ilmuwan tersebut bisa menyaksikan denyutan cahaya elektrik itu berulang lebih dari 1000 kali dalam satu detik.

Prof. William Brown, yang memimpin para pakar sains untuk mengkaji fenomena tersebut, mengisyaratkan setelah dicapainya hasil bahwasanya tidak ada penafsiran ilmiah atas fenomena tersebut. Padahal seperti diakui oleh profesor, pihaknya telah menyerahkan hasil penelitian mereka kepada universitas-universitas serta pusat-pusat kajian di Amerika juga Eropa, akan tetapi semuanya tidak sanggup menafsirkan fenomena itu, bahkan semuanya tercengang, tidak tahu harus berkomentar apa.

Pada kesempatan terakhir, fenomena tersebut dihadapkan dan dikaji oleh para pakar dari Britania, dan di antara mereka ada seorang ilmuwan Muslim yang berasal dari India. Setelah lima hari mengadakan penelitian dan pengkajian, ternyata ilmuwan dari Inggris tersebut angkat tangan. Namun sang ilmuwan muslim tersebut mengatakan, “ Kami ummat Islam tahu tafsir dan makna dari fenomena ini, bahkan semenjak 1400 tahun yang lalu.”

Tidaklah suara denyutan itu melainkan lafadz ALLooh (nama ALLooh Azza wa Jalla) sebagaimana tampak  dalam Oscilloscope. Maka keheningan dan keheranan luar biasa menghiasi aula tempat para ilmuwan muslim tersebut berbicara.

SubhanaLLooh, Maha Suci ALLooh, ini adalah salah satu keajaiban dari sekian banyak keajaiban agama yang haq ini. Segala sesuatu bertasbih menggunakan nama ALLooh Azza wa Jalla.

Akhirnya orang yang bertanggung jawab terhadap penelitian itu, Prof. William Brown, menemui ilmuwan muslim untuk mendiskusikan ihwal agama yang dibawa oleh seorang nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) sebelum 1400 tahun yang lalu tentang fenomena ini.

Maka ilmuwan tersebut pun menerangkan kepadanya perihal Islam.

Lewat alat perekam itu, getaran ultrasonik kemudian diubah menjadi gelombang eletrikoptik yang bisa ditampilkan ke layar monitor. Dengan teknologi ini pula, getaran ultrasonik tersebut bisa dibaca dan dipahami, karena suara yang terekam menjadi terlihat pada layar monitor dalam bentuk rangkaian garis.

BENTUK LAFADZ ALLOOH
Para ilmuwan ini lalu membawa hasil penemuan mereka kehadapan tim peneliti Inggris, yang salah seorangnya adalah peneliti muslim itu. Sungguh mengejutkan, karena ternyata getaran halus ultrasonik yang ditransfer dari alat perekam menggambarkan garis-garis yang membentuk lafadz ALLooh dalam tulisan Arab, di layar.

Para ilmuwan Inggris itu terkagum-kagum dengan apa yang mereka saksikan.

Peneliti muslim tersebut lalu mengatakan, temuan itu sesuai dengan keyakinan kaum muslimin sejak 1400 tahun yang lalu. Para ilmuwan AS dan tim penelitian Inggris yang mendengar ucapan itu lalu memintanya untuk menjelaskan lebih dalam maksud yan  g dikatakannya.

Sang peneliti muslim kemudian membaca ayat dalam Al-Qur’an, yang maknanya: “Bertasbih kepada ALLooh langit yang tujuh, bumi dan segala yang di dalamnya. Dan tidak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun, lagi Maha Pengampun.” [QS. Al-Isro’ ayat 44]

Setelah menjelaskan ihwal Islam dan ayat tersebut, sang peniliti muslim memberikan hadiah berupa mushhaf Al-Qur’an dan terjemahannya ke Prof. William Brown, pemimpin penelitian tersebut.

Beberapa hari setelah peristiwa itu, Prof. William Brown berceramah di Universitas Carnegie Mellon, Amerika Serikat. Ia mengatakan, “Dalam hidupku, aku belum pernah menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekun pekerjaan ini, dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang biasa menafsirkannya. Satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan ada dalam Al-Qur’an. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan Syahadatain,” ujar Prof. William Brown tenang dan mendalam.

Sang profesor telah mengumumkan ke-Islam-annya di hadapan hadirin yang sedang terperangah.

Dan sejak itu seluruh dunia tahu secara pasti bahwa Prof. William Brown telah menjadi pemeluk agama yang haq, yang tidak ada keraguan pada agama tersebut, serta selaras dengan logika dan ilmu pengetahuan alam.

#JejakMuallaf

AL HABIB MUHAMMAD BIN THOHIR BA’ABUD

12274238_1666958226916340_7230971742746307478_nBeliau berkelahiran Yaman, wafat dan dimakamkan di Maesan, Pelem, Mojo, Kediri.
Dalam rangka dakwah ilalloh, dan mengikuti jejak kebiasaan para leluhurnya semenjak berabad abad yang lalu, maka pada tahun 1919 beliau membulatkan azam dan berniat tulus untuk hijrah ke Indonesia pada usia 40 tahun.
Kota pertama yang beliau singgahi untuk dakwah ini adalah kota Surabaya, kemudian dari Surabaya beliau berpindah ke Madura dan singgah beberapa tahun untuk mengajar disana.
Salah satu santri beliau adalah Al habib Ahmad Baharun, ayah dari Al habib Qosim Baharun, ayahdari Al habib Quraisy Baharun, menantu dari guru kita Al habib Musthofa bin Muhammad Ba’abud.
Kemudian ditengah dakwahnya di Madura, beliau di panggil oleh Al habib Husain bin Muhammad bin Thohir Al haddad untuk hijrah ke Blimbing, Cukir kota Jombang, lalu di nikahkan disana. Dari pernikahan ini beliau dikaruniai 2 orang putra, dan keduanya meninggal dunia.
Pada tahun 1940, beliau Al habib Muhammad bin Thohir Ba’abud di boyong ke Pelem Mojo Kediri dan menikah lagi dengan janda dari Al habib Hasan bin Muhsin Alathos Magelang, lalu bermukim dan berdakwah dengan tulus, telaten dan gigih disana dan daerah sekitarnya.
Beliau adalah sosok sederhana yang amat ramah, senang bersilaturrahimdan dekat dengan siapapun, mulai dari para tokoh masyarakat, para Kyai pimpinan pondok pondok pesantren, bahkan dengan orang awwam.
Beliau juga seorang allamah, mahir dalam keilmuan, bahkan beliau sering dijadikan rujukan berbagai masalah, dan sering pula di undang untuk hadir dalam acara bahtsul masail furu’iyah di berbagai tempat, sebagai pentashih.
Beliau terus berdakwah tanpa kenal lelah dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat, hingga akhir hayat.
Beliau wafat pada tahun 1976 dan dimakamkan di pemakaman desa setempat. Tepatnya di depan kediaman putra tertua beliau, yaitu guru kita Al habib Musthofa bin Muhammad Ba’abud.

Sumber Al habib Musthofa Ba’abud.
…!!!ربّ فانْفعنا ببركتهم……واهدنا الحسنى بحرمتهم……وأمتنا فى طريقتهم……ومعافة من الفتن……. آمين………

Thursday, 20 February 2020

Bebaskan Wanita dari Perzinahan


Image result for bebaskan wanita dari perzinahanMungkin ada orang yang bertanya. Bagaimana Islam membebaskan wanita dengan mengharamkan zina? Sementara zina bagian dari kebebasan itu sendiri. Perzinahan bagaikan makanan lezat yang menggiurkan, tetapi di dalamnya ada racun yang mematikan. Jika ada larangan manusia memakannya apakah berarti telah merampas kebebasannya?

Mengapa tidak kita katakan bahwa kelezatan sebuah makanan itu merupakan batasan yang akan menahan dari dorongan seseorang untuk memakannya, karena setelah itu dia akan mati.

Di manakah arti kebebasan di sini? Jadi, ketika Islam melarang praktek perzinahan dalam kehidupan wanita, pada dasarnya Islam menyelamatkan wanita dari kehancurannya. Islam menjaga kehormatannya, mengangkat derajat dan prestisnya. Islam menasehati para istri dengan nasehat-nasehat yang penting. Islam juga memerintahkan pada suami untuk memperlakukan istri-istrinya dengan baik, serta melarang mengambil hak istri berupa hartanya walaupun sedikit saja. Islam menjadikan istri sebagai sumber pahala bagi para suami dengan memelihara dan berbuat baik kepadanya. Islam juga menjanjikan kepada para suami dengan pahala jihad jika mereka berbuat baik kepada istri-istrinya dan menjanjikan pahala jama’ah kepada para istri jika mereka taat pada suaminya. Apakah dengan ini islam dianggap merampas hak wanita ketika Islam memberi batasan pemisah antara wanita dan perzinahan, sementara Islam justru memberikan pahala yang banyak sekali dan menempatkannya di tempat yang luhur.

Sayang Pada Wanita
Alangkah indahnya ungkapan Imam Ar-Rozy dalam menafsirkan firman ALLooh SWT, dalam surat An-Nisa ayat 15. Beliau berkata, “Ketahuilah, bahwa ketika ALLooh SWT, dalam ayat-ayat sebelumnya memerintahkan agar berbuat baik kepada wanita dan mempergaulinya dengan lemah lembut, sedangkan dalam bab ini ALLooh SWT, memberatkan hukuman kepada wanita jika mereka melakukan perzinahan. Ini menunjukkan bahwa sebenarnya Islam menunjukkan kasih sayang kepada wanita dan memperhatikan urusan akhiratnya.

Selain itu ada beberapa manfaat, misalnya agar perintah berbuat baik kepada wanita itu tidak menjadikan sebab bagi mereka untuk tidak dilakukan hukuman kepada mereka. Karena hal itu akan mendorong wanita akan melakukan hal-hal yang merusak. Dan faedah yang terpenting bahwa ALLooh SWT, telah memenuhi janji-Nya kepada makhluk-Nya, maka seharusnya mereka memuhi janjinya kepada Tuhannya. Karena sesungguhnya tidak ada pengaruh kasih sayang dan kekerabatan dalam hukum-Nya. Landasan hukum ALLooh SWT, adalah keadilan dan menjauhi tindakan-tindakan yang melebihi batas atau mengurangi hak, maka ALLooh SWT berfirman, “Dan terhadap wanita yang melakukan perbuatan keji.”

Al-Qurtuby berkata, ketika ALLooh SWT memerintahkan berbuat baik kepada wanita, menyampaikan hak maharnya dan memaparkan bagian warisan yang diperoleh seorang wanita, ALLooh juga menyampaikan perintah tentang hukuman yang sangat berat kepada wanita yang melakukan perzinahan. Agar tidak ada persepsi bahwa wanita boleh meninggalkan hal-hal yang menjaga kehormatannya.

Dalam hal ini As Syaikh Ahmad Musthofa Al-Maraghy dalam tafsirnya memaparkan, “Setelah ALLooh SWT berwasiat untuk memperlakukan wanita dengan baik, menjaga hartanya dan tidak mengambil sebagian dari haknya kecuali dengan izin dan ridhonya, ALLooh SWT menyebutkan sebuah hukuman berat bagi wanita yang melakukan perzinahan. Ini sebenarnya merupakan ungkapan kasih sayang kepada mereka. Karena kasih sayang di dunia ini bisa berbentuk anugerah dan bisa berbentuk larangan atau siksaan, untuk menyelamatkan orang yang bermaksiat dari kehancuran. Syariat Islam berdasarkan asas keadilan dan menjauhkan dari tindakan-tindakan yang melebihi batas atau mengurangi hak.

Kemudian marilah kita perhatikan bukti lain perlindungan Islam terhadap hak dan kehormatan wanita yang disebutkan dalam ayat tersebut dengan memberikan dispensasi terhadap pembebanannya, yaitu firman ALLooh SWT, “Hendaklah ada empat orang saksi di antara kamu (yang menyaksikannya).” Yakni, mintalah persaksian dari empat orang laki-laki merdeka. (bukan budak).

Az-Zuhry berkata, setahun setelah wafatnya RosuuluLLooh SAW, kemudian kedua kholifah ditetapkan, tidak terima persaksian wanita dalam hal hukum-hukum pidana. “Hikmah dari hal ini adalah untuk melanjutkan para wanita dari perangkap perbuatan keji, kejahatan, hukuman dan penyiksaan. Sehingga mereka benar-benar bisa melupakan hal-hal yang keji, tidak pernah berfikir melakukannya dan berhubungan dengan orang-orang yang melakukan hal-hal negative tersebut. Ini adalah keringanan dari beban yang bisa menyita waktu seorang wanita untuk menyampaikan amanatnya dalam menuturkan kesaksian di depan pengacara dan hakim.

Wednesday, 12 February 2020

Pertempuran Hebat Para Malaikat


Image result for haizum kuda perang malaikat jibrilTiba-tiba RosuuluLLooh SAW diserang kantuk hanya dalam sekejap saja. Kemudian beliau mendongakkan kepala seraya bersabda, “Bergembiralah wahai Abu Bakar. Inilah Jibril yang datang di atas gulungan-gulungan debu.” Dalam riwayat Muchammad bin Ishaq disebutkan : “RosuuluLLooh SAW bersabda, bergembiralah wahai Abu Bakar. Telah datang pertolongan ALLooh SWT kepadamu. Inilah Jibril yang datang sambil memegang tali kekang kuda yang ditungganginya di atas gulungan-gulungan debu.”

Kemudian RosuuluLLooh SAW keluar dari pintu tenda, melompat dari sana dengan mengenakan baju besi, seraya membaca ayat, “Sayuhzamu al-jam’u wa yuwalluuna ad-dubur” artinya “Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang.” [QS. Al-Qomar: 45]

Kemudian beliau memungut segenggam pasir lalu mendekat ke arah pasukan Quroisy, sembari bersabda, “Wajah-wajah yang buruk.” Kemudian beliau menaburkan pasir itu ke wajah-wajah mereka. Sehingga tak seorang pun orang musyrik melainkan matanya atau tengkuknya atau mulutnya pasti terkena pasir itu. Tentang hal ini ALLooh SWT menurukan ayat, “Dan, bukan kamu yang melempar tatkala kamu melempar, tetapi ALLooh-lah yang melempar.” [QS. Al-Anfal: 17]

SERANGAN BALIK
Pada saat itu beliau mengeluarkan perintah pamungkas kepada pasukan Muslimin agar mengadakan serangan balik, seraya bersabda, “Kokohkanlah!” lalu beliau memompa semangat mereka untuk terus berperang, dengan bersabda, “Demi diri Muchammad yang ada di tangan-Nya, tidaklah seseorang diantara mereka berperang pada hari ini, berperang dengan sabar, mengharap keridhoan ALLooh, maju terus pantang mundur, melainkan ALLooh SWT memasukkannya ke dalam surga.” Beliau membangkitkan mereka lagi, “Bangkitlah menuju surga, yang luasnya seluas langit dan bumi.”

Pada saat itu tiba-tiba Al-Umair bin Al-Hammam berkata, bakhin! Bakhin!, “Apa yang membuatmu berkata bakhin bakhin?” tanya beliau. “Tidak, demi ALLooh wahai RosuuluLLooh ini hanya sekadar harapan agar aku termasuk penghuninya.” Beliau menjawab, “Sesungguhnya engkau memang termasuk penghuninya.”

Dia mengeluarkan beberapa kurma dari tabungnya lalu memakan sebagian. Namun dia segera melemparkan sambil berkata, “Jika aku masih hidup dan masih memakan kurmaku ini, maka ini adalah kehidupan yang amat lama.” Kemudian dia menyerbu musuh hingga terbunuh. Pada saat itu Auf bin Al-Harits juga bertanya kepada beliau, “Wahai RosuuluLLooh, apa yang membuat Robb tersenyum terhadap hamba-Nya?” beliau menjawab, “Jika dia menjulurkan tangannya ke tengah pasukan musuh tanpa mengenakan baju besi.” Maka seketika itu Auf melepaskan baju besi yang dikenakannya lalu melemparkannya begitu saja. Kemudian dia memungut pedang dan menyerang musuh hingga terbunuh.

Kemudian beliau mengeluarkan perintah agar mengadakan serangan balik. Sebab serangan musuh tidak lagi gencar dan semangat mereka sudah mengendor.

Langkah  bijak ini ternyata sangat ampun untuk mengkokohkan posisi pasukan Muslimin.

Setelah mendapat perintah untuk menyerang, maka mereka pun melancarkan serangan secara serentak dan gencar, mencerai beraikan barisan musuh hingga jatuh korban bergelimpangan di pihak musuh.

Semangat mereka semakin berkobar setelah melihat RosuuluLLooh SAW terjun ke kancah sambil mengenakan baju besi perangnya dan berteriak dengan suara lantang membacakan ayat, “Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang.”

Orang-orang muslim bertempur hebat dengan bantuan para malaikat. Disebutkan dalam riwayat Ibnu Sa’ad dari Ikrimah, dia berkata: “Pada saat itu ada kepala orang musyrik yang terkulai, tanpa diketahui siapa yang telah membabatnya. Ada pula tangan yang putus, tanpa diketahui siapa yang membabatnya.”

Ibnu Abbas berkata, “Tatkala seseorang dari pasukan Muslimin berusaha keras menghabisi salah seorang musyrikin di hadapannya, tiba-tiba ia mendengar suara lecutan cambuk di atasnya dan suara seorang penunggan kuda yang berkata, ‘majulah terus wahai Haizum! Lalu orang muslimin itu memandang orang musyrik di hadapannya yang sudah terjerembab. Seorang Anshor yang melihat kejadian ini menuturkannya kepada RosuuluLLooh SAW.’ Maka beliau bersabda, ‘engkau benar. Itulah pertolongan dari langit yang ketiga.’”

Abu Dawud Al-Mazini berkata, “Selagi aku mengejar salah seorang dari musyrikin untuk menebasnya, tiba-tiba kepalanya sudah tertebas sebelum pedangku mengenainya. Aku sadar bahwa rupanya dia telah dibunuh seseorang selain diriku.”

Ada seorang Anshor yang datang membawa Al-Abbas bin Abdul Muththolib sebagai tawanan. Al Abbas berkata, “Demi ALLooh, bukan orang ini yang tadi menawanku. Tadi aku ditawan seorang laki-laki botak yang wajahnya sangat tampan menunggu seekor kuda yang gagah. Aku tidak pernah melihatnya ada di tengah-tengah mereka.” Orang Anshor itu menyahut, “Akulah yang telah menawannya wahai RosuuluLLooh.” Beliau bersabda, “Diamlah kau, karena ALLooh SWt telah membantumu dengan seorang malaikat yang mulia.”

IBLIS TUNGGANG LANGGANG
Setelah melihat apa yang dialami orang-orang musyrik tatkala berhadapan dengan pasukan Muslimin yang dibantu para malaikat, maka seorang iblis yang berbentuk Suroqoh bin Malik bin Ju’syum yang semenjak semula memang menyertai pasukan Quroisy, segera beranjak untuk melarikan diri dari kancah peperangan. Al Harits bin Hisyam yang melihat gelagatnya itu hendak memegangnya. Tentu saja dia mengira iblis itu benar-benar Suroqoh, “mau kemana kau Suroqoh?” tanya Al-Harits. “Bukankah engkau pernah berkata bahwa engkau akan menjadi pendukung kami dan tidak akan meninggalkan kami?” namun iblis itu memukul dada Al-Harits hingga membuatnya terjengkang.

Kemudian Suroqoh menjawab, “sesungguhnya aku telah melihat apa yang tidak kalian lihat. Sesungguhnya aku takut kepada ALLooh. Siksaan ALLooh benar-benar amat pedih.” Setelah itu dia lari dan menceburkan dirinya ke laut.

KEKALAHAN TELAK
Tanda-tanda kegagalan dan kebimbangan mulai merebak di barisan orang-orang musyrik. Sudah cukup banyak korban yang jatuh karena serangan orang-orang muslim yang gencar. Pertempuran mulai mendekati masa akhir. Tidak sedikit orang-orang musyrik yang lebih suka lari dan mundur dari kancah pertempuran. Sehingga hal ini semakin memudahkan orang-orang muslim untuk menawan dan menghabisi lawan. Maka lengkaplah sudah kekalahan orang-orang musyrik.



Thursday, 6 February 2020

HABIB JA’FAR BIN SYAIKHON ASSEGAF ( SANG AL-QUR'AN BERJALAN)

habib ja'far bin syaikhonHabib ja’far bin syaikhon assegaf terkenal sebagai ulama yang memilki karomah dan memilki penghetahuan yang sangat luas tentang Alquran. Jika beliau sedang membaca alquran maka semua yang mendengarkan akan terkesima dengan bacaannya dan seakan akan hurup hurup yang keluar dari bacaan habib Ja’far berbentuk. Lantunan suaranya yang merdu ketika membacakan alquran membuat yang mendengarkannya tersentuh hatinya. Ini yang dirasakan oleh beberapa Ulama ulama yang pernah sholat berjamaah dengannya. Maka tak heran bila salah seorang  Gurunya Habib Muhammad bin Ahmad  muhdor dari Bondowoso  memberi gelar dengan “Alquran berjalan” .

Nama lengkap beliau Habib Ja’far bin Syaikhan bin Ali bin Hasyim bin Syeikh bin Muhammad bin Hasyim Assegaf. Lahir di kota Ghurfah, Hadramaut pada tahun 1298 H. Sejak kecil hinga remaja beliau berguru kepada para ulama ulama masyhur di Hadro maut . Sebagaimana kebanyakan dari para ulama ulama salafus soleh di hadromaut pada waktu itu yang hijrah dan berdakwah keberbagai pelosok , Habib ja’far pun mengikuti pendahulunya untuk hijrah dan berdakwah keluar dari Hadro maut Yaman.  Dan beliau menetap pertama kali di kota Surabaya hingga akhirnya beliau menetap di Pasuruan serta  mendirikan Majlis ta’lim dan Dzikir yang hingga sekarang masih di teruskan oleh salah seorang cucu beliau bernama Habib Taufiq bin Abdul qodir Assegaf.

Habib Ja’far bin Syaikhon Assegaf  terkenal memiliki Karomah yang tampak dan saya pernah dengar dari guru saya bahwa Tasbih besar beliau yang selalu dililitkan di pundaknya berputar dengan sendirinya seperti ada yang menggerakkan. Bahkan pernah suatu ketika ada seorang Tamu yang  tidak percaya dengan Hakekat Wali dan dia datang berkunjung ke rumah Habib Ja’far Assegaf  dan minta di sediakan buah Korma dan tamu tersebut berpikir mana mungkin di Pasuruan ada Korma,  Ketika itu juga Habib Ja’far membuka jendela menjulurkan tangannya keluar jendela dan ternyata di tangan nya sudah ada beberapa buah korma yang masih segar seperti baru di petik dari pohonnya. Bukan main kagetnya Tamu tersebut menyaksikan kejadian luar biasa tersebut.  Beliau juga sangat memuliakan setiap tamu yang datang berkunjung kerumahnya dan beliau sendiri yang menuangkan minuman kedalam gelas para tamu , hal ini dilakukan karena  memuliakan tamu adalah sebagian dari pada keimanan.


Habib Ja’far bin Syaikhon as-Seggaf merupakan  seorang ulama besar dan waliyullah di kota Pasuruan yang bertarekat Alawiyah,  seperti diketahui, tarekat ini dinamakan alawy –selain disandarkan pada pendirinya, Imam Alawi al-Muhajir,- adalah tarekat yang dikaitkan dengan kaum Alawiyyin atau lebih dikenal sebagai sadat yang berasal dari keturunan Nabi Muhammad SAW.  Karena itu, pengikut Tarekat Alawiyyah kebanyakan adalah dari para Sayyid.
Sepanjang hidupnya Habib Jafar bin syaikhon assegaf di habiskan untuk berdakwah dan beribadah maka tak heran beliau sangat di cintai masyarakat kkhususnya Pasuruan yang mendapat berkah tersendiri oleh kehadiran Habib Ja’far assegaf , Hari senin Tanggal 07 Februari 1955 atau 14 Jumadil akhir 1374 Habib Ja’far bin syikhon Assegaf  kembali ke Rahmatulloh dalam usia yang ke 76 tahun dan di makamkan di masjid jami’ Al anwar Pasuruan dan setiap tahun di bulan Jumadil akhir diadakan haul beliau yang dihadri oleh ribuan Muhibbin dari pelosok daerah.