Saturday, 25 January 2020

Thowus Bin Kaisan, Tabi’in Senior dari Yaman


Image result for Thawus Bin Kaisan, Tabi'in Senior dari YamanBeliau adalah Abu Abdurrahman Thowus Bin Kaisan al-Yamani al-Himyari maula Bakhir bin Kuroisan al-Himyari, termasuk anak keturunan bangsa Persia, sedang ayah beliau dari Qosith. Beliau termasuk kibar at-tabi’in (tabi’in senior), sangat dikenal dalam memberi wasiat dan nasihat , dan tidak gentar dalam meluruskan setiap kesalahan. Sebab itu, beliau banyak disegani oleh setiap kaum muslimin sampai para raja dan kholifah kaum muslimin.

Ada yang berkata bahwa nama asli beliau adalah Dzakwan, sedang Thowus adalah nama julukan. Diriwayatkan dari Yahya bin Ma’in ia  berkata, “Beliau dijuluki Thowus (burung merak) karena beliau banyak menimba ilmu (berkeliling) kepada para qurro (ahli qiroah).” Beliau lahir di zaman para sahabat, sehingga beliau banyak berjumpa dan menimba ilmu dari sahabat RosuuluLLooh SAW, di antaranya adalah Jabir bin Abdillah, Abdullah bin Abbas, Mu’adz bin Jabal, Abdullah bin Umar, Abu Huroiroh Ranhum, dan para sahabat senior lainnya. Bahkan beliau juga menimba ilmu kepada Ummul Mukminin Siti Aisyah Ranha.

Demikian banyak ilmu dan pemahaman yang beliau dapatkan dari para pendahulunya itu, beliau ajarkan kepada orang-orang yang setelahnya, karena merekalah para penerus dakwah. Sebut saja di antara murid-murid beliau yang ternama seperti Wahb bin Munabbih, Atho’ bin Abi Robah, Amr bin Dinar, Mujahid Laits bin Abi Salim -RochimahuLLooh-, dan yang lainnya. Adz-Dzahabi berkata, “Aku berpendapat bahwa beliau dilahirkan pada masa kholifah Utsman RA atau sebelum itu.” Diriwayatkan dari Abu Malik bin Maisaroh dari Thowus ia mengatakan, “Sungguh aku bertemu dengan 50 orang sahabat-sahabat RosuuluLLooh SAW.”

Pujian Ulama Kepada Beliau
Beliau memiliki bagian yang banyak dalam hal mengambil ilmu dan mengajarkan kepada ummat, yang dengan itulah nama beliau tidak asing bagi para penuntut ilmu. Ibnu Hibban berkata, “Thowus adalah ahli ibadah penduduk Yaman, ahli fiqih mereka, dan beliau termasuk salah satu pembesar tabi’in.” Hubaib bin Asy-Syahid berkata, “Aku berada di sisi Amr bin Dinar lalu disebutlah perihal Thowus, lalu ia (Amr bin Dinar) mengatakan, ‘Aku tidak melihat seorang pun semisal Thowus’.”

Dari Utsman bin Sa’id, ia berkata, “Aku berkata kepada Yahya bin Ma’in, ‘Apakah Thowus yang lebih engkau cintai atau Sa’id bin Zubair?’ Beliau menjawab, “Ia adalah seorang yang tsiqoh yang tidak diperbandingkan.” Atho bin Abi Robah meriwayatkan dari Abdullah bin Abbas RA bahwa beliau mengatakan, “Sungguh aku menyangka bahwa Thowus adalah termasuk penduduk surga.”

Potret Kepribadian Beliau
Di antara beberapa nukilan dari para ulam kita tentang kesungguhan beliau dalam ibadah dan menghambakan diri di hadapan ALLooh SWT di antaranya : Abdurrahman bin Abi Bakr al-Makki berkata, “Aku melihat Thowus dan di antara kedua mata beliau tampak bekas sujud.” Dari Ibnu Syu’dzib ia berkata, “Aku menyaksikan jenazah Thowus di Mekah pada tahun 150 H, manusia menyebut-nyebut dan memuji beliau. Semoga ALLooh SWT merohmati Abu Abdirrahman, ia telah berhaji sebanyak 40 kali.”

Dari Daawud bin Ibrohim, ia menceritakan bahwa suatu hari seekor singa menghalangi jalan kaum muslimin. Orang-orang melakukan ronda di malam tersebut, di waktu sahur singa tersebut baru pergi meninggalkan tempat tersebut, maka semua orang -baik di kanan maupun di kiri- merebahkan tubuh-tubuh mereka dan tidur. Maka berdirilah Thowus untuk qiyaamul lail (sholat malam), hingga ada seorang yang menegur beliau, “Apakah engkau tidak tidur, bukankah engkau semalaman berjaga malam?” Thowus mengatakan, “Akankah seorang muslim tidur di waktu sahur seperti ini dan tidak ibadah kepada ALLooh SWT.”

Dalam Zuhud
Abu Ashim An-Nabil berkata, “Telah datang putra mahkota, yaitu putra dari Sulaiman bin Abdul Malik. Ia datang dan duduk di dekat Thowus, namun beliau tidak menoleh kepadanya sedikit pun. Lalu seseorang menegur beliau, “Putra dari Amirul Mukminin telah datang di sisimu, tetapi mengapa engkau tidak mau menoleh kepadanya....?!” Beliau menjawab, “Aku ingin mengajarkan bahwa hendaknya seorang hamba bersikap zuhud dari apa yang ada di hadapannya.”

Dari Abdullah bin Bisyr, ia menceritakan bahwa Thowus al-Yamani memiliki dua jalan untuk menuju masjid, satu jalan melewati pasar dan ada satu jalan yang lain. Sehari ini beliau lewat jalan ini, dan jalan yang lain pada hari berikutnya, apabila beliau memilih jalan yang melewati pasar hingga melihat kepala orang-orang yang tenggelam daalam dunia dan kehinaan, maka beliau tidak bisa tidur di malam harinya.

Dari Ibnu Thowus, ia berkata, “Aku mengatakan kepada ayahku (Thowus) bahwa aku hendak menikahi gadis, lalu beliau mengatakan, ‘Kalau begitu pergilah untuk nazhar, aku memakai pakainku yang terbaik, aku berkeramas, dan berdandan sangat rapi, setelah beliau melihat kondisiku seperti itu tiba-tiba beliau mengatakan,’Duduklah dan jangan engkau pergi.”


Dalam Waro’
Beliau adalah seorang yang waro’ dalam berfatwa, tidak asal menjawab pertanyaan  yang diajukan kepada beliau. Beliau senantiasa berhati-hati, karena khawatir apa yang beliau fatwakan ternyata tidak sejalan dengan apa yang dikehendaki ALLooh SWT. Dari Ayyub ia berkata, “Ada seorang yang hendak bertanya tentang sesuatu masalah kepada Thowus, lalu beliau mencelanya (karena banyak bertanya pen.) seraya mengatakan, ‘Sungguh ia hendak menjadikan di leherku tali yang aku diputar dengannya’.” Karena kehati-hatian beliau, dan takut jawabannya itu dipertanggungjawabkan di sisi ALLooh kelak.

AL Hafizh berkata, “Amr bin Dinar telah mengatakan, ‘Sungguh aku tidak melihat seseorang yang lebih waro’ dan menjaga diri dari sesuatu yang ada di tangan manusia, daripada Thowus’.” Ibnu Abi Sufyan berkata, “Saya tidak melihat seorang berilmu yang lebih banyak mengucapkan kalimat ‘Aku tidak tahu masalah tersebut’, kecuali Thowus.” Ibnu Uyainah berkata, “Orang-orang yang selalu menjauhi kepemimpinan ada tiga: Abu Dzar di zamannya, Thowus di zamannya, dan Sufyan Ats-Tsauri di zaman beliau.”

Beliau meninggal dunia pada tahun 100 H. Semoga ALLooh SWT merohmati Thowus bin Kaisan dan menempatkan beliau di tempat yang tinggi dan mulia di sisi-Nya. Aamiiin...



No comments:

Post a Comment