Monday, 25 November 2019

KAROMAH

Kita sering mendengar istilah karomah, yaitu keajaiban yang diberikan oleh ALLooh SWT kepada hamba-hamba-Nya yang sholeh. Dalam Al-Qur’an dan hadits juga banyak dikisahkan peristiwa yang menunjukkan adanya keajaiban yang diberikan ALLooh kepada hamba-hamba-Nya. Diantaranya kisah tiga orang yang sholeh yang terjebak di dalam sebuah gua. Kisah ini disebutkan dalam hadits shoheh riwayat Imam Bukhori dan Imam Muslim.

Image result for KAROMAH
Dari Sayyidinaa AbduLLooh bin Umar Ranhuma, dia berkata: “Aku mendengar RosuuluLLooh SAW bersabda: “Ada tiga orang yang hidup sebelum kalian berangkat (ke suatu tempat) hingga mereka terpaksa harus menginap di sebuah gua, lalu memasukinya. Tiba-tiba sebuah batu besar runtuh dari arah gunung lantas menutup rongga gua tersebut. Lalu mereka berkata: “Sesunguhnya yang dapat menyelamatkan kalian dari batu besar ini hanyalah dengan (cara) berdoa kepada ALLooh melalui perbuatan-perbuatan yang sholeh.” Maksudnya mereka memohon kepada ALLooh dengan menyebutkan perbuatan yang dianggap paling ikhlas diantara yang mereka lakukan.

Salah seorang diantara mereka berkata: “Ya ALLooh! Aku dulu mempunyai kedua orang tua yang sudah tua renta dan aku tidak berani memberikan jatah minum mereka kepada keluargaku (istri dan anak) dan harta milikku (budak dan pembantuku) sebelum memberikannya kepada kedua orangtuaku.

Pada suatu hari, aku mencari sesuatu di tempat yang jauh dan sepulang dari itu aku mendapatkan keduanya telah tertidur. Lantas aku memeras susu seukuran jatah minum keduanya, namun akupun mendapatkan keduanya tengah tertidur. Meskipun begitu, aku tidak berani memberikan jatah minum mereka tersebut kepada keluargaku (istri dan anak) dan budak/pembantuku. Akhirnya, aku tetap menunggu keduanya bangun. Sementara wadahnya (tempat minuman) masih berada di tanganku hingga fajar menyingsing. Barulah keduanya bangun, lalu meminum jatah untuk mereka. “Ya ALLooh! Jika apa yang telah aku lakukan tersebut semata-mata mengharap ridho-Mu, maka renggangkanlah rongga gua ini dari batu besar yang menutup tempat kami berada. Lalu batu tersebut sedikit merenggang namun mereka tidak dapat keluar (karena masih sempit)”.

Nabi SAW bersabda lagi: “Yang lainnya atau orang kedua berkata: “Ya ALLooh! Aku dulu mempunyai sepupu perempuan (anak perempuan paman). Dia termasuk orang yang amat aku kasihi, pernah aku menggodanya untuk berzina denganku tetapi dia menolak ajakanku hingga pada suatu tahun, dia mengalami masa paceklik, lalu mendatangiku dan aku memberinya 120 dinar dengan syarat dia membiarkan apa yang terjadi antaraku dan dirinya (maksudnya melakukan hubungan perzinaan) diapun setuju hingga ketika aku sudah menaklukkannya, dia berkata: “Tidak halal bagimu mencopot cincin ini kecuali dengan haknya”.  Aku merasa tidak tega untuk melakukannya. Akhirnya, aku berpaling darinya (tidak melanjutkan keinginan untuk menjamahnya) padahal dia adalah orang yang paling aku kasihi. Aku juga, telah membiarkan (tidak mempermasalahkan lagi) emas yang telah kuberikan kepadanya. Ya ALLooh! Jika apa yang telah kulakukan tersebut semata-mata mengharapkan ridho-Mu, maka renggangkanlah rongga gua ini dari batu besar yang menutup tempat kami berada. Lalu batu tersebut merenggang lagi namun mereka tetap tidak dapat keluar (karena masih sempit)”.

Nabi SAW bersabda lagi: “Kemudian orang ketigapun berkata: “Ya ALLooh! Aku telah mengupah beberapa orang pekerja, lalu aku berikan upah mereka, kecuali satu orang yang tidak mengambil haknya dan pergi entah kemana. Kemudian upahnya tersebut, aku investasikan sehingga menghasilkan harta yang banyak. Selang beberapa waktu, diapun datang sembari berkata: “Wahai AbduLLooh! Berikan upahku! Aku menjawab: “Onta, sapi, kambing dan budak, semua yang engkau lihat itu adalah upahmua”. Dia berkata: “Wahai AbduLLooh! Jangan mengejekku!’. Aku menjawab: “Sungguh, aku tidak mengejekmu’. Lalu dia mengambil semuanya dan memboyongnya sehingga tidak menyisakan suatupun. Ya ALLooh! Jika apa yang telah kulakukan tersebut semata-mata mengharapkan ridho-Mu, maka renggangkanlah rongga gua ini dari batu besar yang menutup tempat kami berada. Batu besar tersebut merenggang lagi sehingga merekapun dapat keluar untuk melanjutkan perjalanan’. [HR. Imam Bukhori dan Imam Muslim]

No comments:

Post a Comment